Kampusgw.com

Menu

Jangan Pernah Berpuas Diri

Bersyukur adalah pangkal dari kebahagiaan. Ungkapan tersebut tidaklah berlebihan karena dengan bersyukur setiap orang berusaha untuk lebih baik, percaya diri, rendah hati, dan terus berpikir positif. Bersyukur senantiasa didahului dengan mengetahui diri sendiri, menerima segala kekurangan dan kelemahan, sehingga mendorong setiap orang untuk terus legowo. Pada akhirnya sikap tersebut menjadikan diri tenteram dan bahagia. Bersyukur tidak dapat disamakan dengan sombong maupun rendah diri. Kali ini Kampusgw.com mewawancarai Dewi, salah satu alumni Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta yang telah mampu menerapkan konsep syukur dalam kesehariannya, khususnya ketika kuliah.

Siapakah nama lengkap Dewi?

Nama lengkapku Sandika Dewi Rosalini.

Kapan dan di mana Dewi dilahirkan?

Aku dilahirkan pada 4 September 1991 di kota Jakarta.

Bisa diceritakan sekilas tentang masa kecilmu?

Aku adalah anak sulung dari enam bersaudara yang dibesarkan di Jember, Jawa Timur. Pendidikan jenjang Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar ku habiskan di sana. Tepatnya di TK Riyadus Shalihin dan SD Jember Kidul 04. Di jenjang pendidikan dasar ini belum begitu banyak prestasi yang ku raih. Aku masih pasif dan kurang percaya diri.

Bagaimana dengan ekstra kurikuler?

Kebetulan aku meneruskan belajar di pondok pesantren setelah lulus SD, tepatnya di Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Darunnajah yang terintegrasi. Sejak hidup di pondok, aku m,ulai mengenali diri sendiri dan secara perlahan tumbuh menjadi pribadi yang energik – penuh dengan aktivitas di luar kelas. Aku tercatat aktif di kelompok bela diri, muhadharah dan seabrek kegiatan lainnya.

Kabarnya Dewi pernah mendapatkan beasiswa, bisa diceritakan?

O ya, Dewi pernah mendapatkan beasiswa dari Yayasan Jakarta selama tiga tahun.

Apa manfaat yang Dewi petik dengan mengikuti banyak ekstrakurikuler?

Tentunya Dewi belajar berorganisasi, membagi waktu, memahami orang lain dan percaya diri. Dari banyak kegiatan tersebut selalu ada berbagai perlombaan yang sarat manfaat. Salah satu hal yang tak pernah terlupakan adalah ketika Dewi menyabet juara III lomba Tapak Suci se-DKI Jakarta.

Dewi dikenal publik sebagai Pembawa Acara (MC) yang handal. Bisa share kan bagaimana sejarahnya?

Seperti yang pernah Dewi ceritakan di atas, awalnya Dewi adalah anak yang “minder” alias kurang percaya diri. Nah, suatu hari ada acara perpisahan kakak kelas yang akan lulus SMP. Acara yang berlangsung di Puncak selama tiga hari tersebut kebetulan menunjuk Dewi dan kawan-kawan untuk mengisinya. Ketika itu ada pentas seni, pemutaran klip video dan menampilkan “Sun Go Kong Yang Patah Hati”. Pengalaman tersebut bisa dikatakan merupakan titik balik bagi Dewi karena selain mengesankan juga melatih kepercayaan diri. Memasuki kelas 1 Madrasah Aliyah (setingkat SMA) di Darunnajah, Dewi dipercaya menjadi Pembawa Acara. Karena sering tampil sebagai MC, akhirnya Dewi senantiasa ditunjuk untuk mengerjakan tugas mulia yang menyangkan ini sampai sekarang.

Lalu apa sebenarnya cita-cita Dewi?

Dewi ingin menjadi Public Speaker khususnya di bidang penyiaran dan berbisnis.

Bisa diceritakan ke Kampusgw.com dong tentang perkuliahan Dewi?

Oh tentu saja. Dewi mengambil program studi Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta karena sesuai dengan passion – hasrat dan lentera jiwa. Selama di kampus ini, Dewi aktif di radio kampus selama tiga tahun, UKM bidang bahasa selama setahun dan pernah magang di Global Peace Institute sebagai Media Relations Officer. Alhamdulilah, Dewi juga mendapatkan beasiswa DIPA setiap semester.

Dewi rupanya telah memulai bisnis sejak duduk di bangku kuliah. Hebat! Bagaimana ceritanya?

Bisnis? Wah, awalnya hanya membantu ibu. Motivasinya sih untuk membuka lapangan pekerjaan untuk orang banyak. Lambat laun Dewi memulai bisnis sendiri. Memasarkan kue ke Darunnajah, menjajakan pakaian di pasar malam dan jasa catering adalah yang pernah Dewi lakukan. Saat ini Dewi dan kawan-kawan sedang merintis bisnis online.

Apa pesan Dewi untuk sahabat Kampusgw.com?

Jangan pernah merasa sebagai pesaing dalam hal apapun. Sebaliknya, tingkatkanlah wawasan dan pengalaman terus menerus. Ketika kita ingin menggapai sebuah impian, jangan berhenti karena banyak cara untuk meraih. Rajin belajar dari banyak orang, jangan pernah berpuas diri dan merasa kekurangan. Banyak orang sukses dari golongan kurang mampu karena mereka berani.

Categories:   Jurusan

Comments

error: Content is protected !!