Kampusgw.com

Menu

Rahasia Muhammad Murtadha Ramadhan Mendalami Ilmu Komputer

Setiap orang mempunyai cita-citanya masing-masing. Mungkin, ketika kita masih berusia dini, seringkali menyuarakan cita-cita kita di depan teman-teman  khususnya di bangku sekolah. Tetapi lambat laun, banyak dari kita yang berubah pikiran akan cita-cita masa kecil tersebut. Mengapa? Karena banyak dari kita yang baru menemukan minat dan bakat sewaktu beranjak dewasa. Seperti halnya dengan saya. Awalnya, saya bercita-cita menjadi seorang ilmuwan dan dokter. Tetapi seiring waktu berjalan, saya menemukan apa yang saya cintai dan tujuan masa depan saya, sehingga saya memutuskan untuk terjun di dunia komputer.

Perjuangan Pra-Kampus

Perjuangan pada masa pra-kampus tidaklah semudah membalik telapak tangan. Berhubung dengan track record saya yang harus berpindah-pindah sekolah pada masa SMA, saya harus belajar dan bekerja lebih dari yang lainnya. Saya harus memusatkan titik fokus saya di penghujung setelah sekian banyak distraksi saya lewati dalam perjalanan berat di masa SMA. Sejak kelas 11, saya sudah bermimpi untuk mendapatkan tiket emas kampus impian saya, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB). Saya tahu persaingan untuk masuk ke sana akan sangat berat karena saya telah melihat angka persaingan dan jumlah pendaftar kampus tersebut menunjukkan grafik progresif setiap tahunnya. Tetapi, saya tidak pupus harapan dan tetap “kekeh”.

Selama masuk kelas 12 hingga menjelang UN, saya sama sekali tidak mengikuti bimbel konvensional seperti yang teman-teman saya lakukan. Untuk itu, saya mencari alternatif lain untuk menghadapi UN yaitu dengan mendaftar pada sebuah bimbel online yang menyediakan banyak video pembelajaran dengan pengisi yang menurut saya sangat interaktif. Ternyata, langkah tersebut sangatlah efektif dan bahkan efisien karena saya dapat mengatur jadwal saya dan menyusun strategi dalam pembelajaran saya secara mandiri, serta melatih manajemen waktu saya. Alhasil, saya sangat terbantu dalam meraih hasil terbaik pada setiap mata pelajaran dan membantu saya dalam persiapan ujian nasional.

Tetapi, hasil pada UN sangatlah jauh dari ekspektasi saya karena saya tidak dapat mendapatkan hasil yang maksimal untuk beberapa alasan. Semangat saya sedikit gentar karena hal tersebut. Terlebih lagi ketika saya mengingat track record bahwa saya sering berpindah-pindah sekolah. Itu membuat saya semakin pupus harapan untuk mengejar kampus dan jurusan idaman saya. Seperti yang saya duga, jalan saya tidak terbuka pada SNMPTN Undangan untuk ITB.

Setelah beberapa saat melakukan kontemplasi diri, motivasi saya berangsur-angsur melonjak kembali. Saya pun berinisiatif untuk mengikuti bimbel konvensional selama 1 bulan sambil tetap menonton video pembelajaran online. Karena sekolah sudah libur pada saat itu, saya berjuang mati-matian dari pagi hingga malam untuk benar-benar menguasai materi tes perguruan tinggi SBMPTN yang sangat kompleks. Saya yakin bahwa kerja keras ini akan berbuah sesuatu yang manis ke depannya dan dapat membuka gerbang kampus idaman saya.

Hari yang ditunggu pun tiba. Ketika melakukan tes tersebut, saya melihat banyak soal yang tidak sesuai prediksi saya dan beberapa darinya belum sepenuhnya saya kuasai. Saya merasa down untuk kesekian kalinya karena ini adalah kesempatan terakhir. Tidak terasa kurang lebih 1 bulan berlalu, hari pengumuman pun datang. Perasaan saya campur aduk, senang dan sedih, pada saat itu. Saya tidak berhasil melancarkan jalan saya masuk ITB pada pilihan 1 dan pilihan 2, melainkan saya diberikan nikmat yang tidak saya duga, yaitu IPB di jurusan Ilmu Komputer.

Saya bersyukur untuk kelulusan ini, tetapi saya juga merasa terpukul tidak dapat merealisasikan impian saya dan juga impian almarhum Ibu saya. Tetapi, saya tetap meyakinkan diri saya bahwa ini adalah yang terbaik dan jurusan ini memang yang saya impikan sejak dulu walaupun pada wadah yang berbeda. Tidak disangka-sangka, Ilmu Komputer IPB yang awalnya saya remehkan memiliki tingkat persaingan yang tinggi dimana kuota yang tersedia yaitu 30 kursi dan jumlah pendaftar sekitar 1400-an. Saya bersyukur masih diberi alternatif emas lainnya.

Mengapa Ilmu Komputer?

Saya dan teman-teman sekalian tahu bahwa teknologi berkembang sangat pesat di era modern kini. Teknologi sudah menyelundup ke dalam setiap aspek kehidupan kita dan bahkan setiap alat di sekitar kita sudah dirancang dengan basis teknologi yang sangat canggih. Itu berarti akan banyak pekerja teknologi yang akan dibutuhkan dalam jangka waktu 10 tahun ke depan atau bahkan lebih dari itu. Berkutat pada bidang teknologi dan komputer dapat menjadi ladang emas karena prospeknya yang sangat menjanjikan dan luas. Saya juga pada awalnya berpikir dan termotivasi untuk hal tersebut dan siapa sih yang tidak mau memiliki pekerjaan yang dapat menunjang masa depan yang jalannya sangat berkelanjutan? Tetapi, motivasi saya lebih dari hal tersebut dan mungkin itu menjadi motivasi sekunder atau bahkan saya anggap menjadi bonus apabila saya berhasil dalam proses belajar saya.

Di balik itu, Ayah saya sering mengingatkan saya terkait pemilihan jurusan. Beliau selalu berkata bahwa jangan selalu melihat jurusan dari pekerjaan yang dapat mendatangkan uang banyak, tetapi sebaiknya melihat jurusan dari bakat dan minat saya dan dapat menjadi alasan mengapa saya selalu belajar untuk hal tersebut karena apabila kita mempunyai kapabilitas pada suatu bidang, pasti akan ada jalan untuk menuju sebuah kemapanan hidup. Beliau tidak pernah memaksakan saya untuk memilih jurusan tertentu. Maka dari itu, setelah sekian lama mengamati perkembangan diri saya sendiri, saya lebih cenderung untuk lebih banyak menggunakan waktu untuk belajar ilmu komputer dan yang terkait karena itu memang passion saya.

Padahal pada awalnya saya bermaksud untuk masuk jurusan Kedokteran karena saya lihat dengan menjadi mahasiswa kedokteran, saya akan banyak dikagumi banyak orang karena saya lihat kedokteran menjadi hal yang sangat “wah” di negeri ini dan sangat menjanjikan ke depannya. Tetapi, motivasi tersebut ternyata salah dalam mendapatkan kesuksesan karir. Mungkin, walaupun saya mendapatkan jurusan kedokteran di sebuah kampus ternama, saya tidak akan dapat mendapatkan semua hal tersebut dan bahkan malah menjatuhkan saya ke dalam sebuah jurang. Mengapa? Karena saya kurang cenderung untuk berkembang pada bidang biologi dan lainnya yang berkaitan dengan kedokteran. Saya lebih senang mengamati bagaimana sebuah kejadian terjadi secara fisik dan dapat dimodelkan secara matematis. Saya juga lebih cenderung untuk berpikir secara logis dan sistematis yang sangat dibutuhkan untuk memprogram komputer.

Motivasi saya juga terdorong oleh beberapa tokoh terkenal dalam pengembangan teknologi masa kini sepeti Steve Jobs, Bill Gates, dan lain sebagainya. “Everyone in this country should learn to program a computer, because it teaches how to think”-Steve Jobs. Setelah beberapa waktu saya mengikuti perkuliahan di ilmu komputer dan berkutat dengan buku-bukunya, saya sadar akan hal tersebut. Komputer bekerja sesuai dengan apa yang diperintahkan dan diprogram manusia. Itu menjelaskan bahwa sebuah komputer adalah produk yang memanipulasi bagaimana manusia berpikir. Komputer adalah wadah mencurahkan ide untuk memecahkan sebuah masalah yang didukung dengan cara berpikir logis dan sistematis serta dengan konsiderasi matematik yang presisi karena komputer tidak dapat secara fleksibel berubah selain adanya campur tangan manusia yang mengubahnya. Itu juga beimplikasi pada bagaimana saya melihat sebuah permasalahan dan membuat solusi terhadapnya, mau itu permasalahan sosial ataupun yang bersifat sains alam.

Bagaimana kuliah di Ilmu Komputer?

Mungkin banyak orang berpikiran bahwa kuliah di jurusan komputer akan belajar tentang Corel Draw, Photoshop, Excel, Access, dan lain sebagainya. Bahkan banyak teman saya mau masuk jurusan ini karena mereka suka main game. Semua itu tidak salah sepenuhnya, tetapi harus ada justifikasi yang meluruskan mindset orang-orang terhadap jurusan ini.

Anak ilmu komputer harus berkutat dengan mata kuliah yang berhubungan dengan matematika, statistika, logika, dan pemrograman komputer itu sendiri. Maka, saya harus menyiapkan basic berpikir secara logis untuk membuat program yang benar-benar mutakhir dengan pertimbangan yang presisi.

Pada semester 1, saya mendapatkan mata kuliah Pengantar Matematika yang berisikan materi kombinatorika, matriks, logika matematika, induksi matematika, dan lain sebagainya. Kemudian, pada semester 2 saya mendapatkan mata kuliah kalkulus yang digunakan untuk melakukan optimasi pada komputer. Kemudian saya juga mendapatkan mata kuliah Algoritme, di mana kita dilatih untuk berpikir terstruktur yang digunakan dalam pembuatan program komputer. Pada mata kuliah  ini, saya belum sama sekali menyentuh bahasa pemrograman dan masih belajar menggunakan pseudocode dan flowchart yang bisa dibilang sangat jadul. Tapi ini sangat membantu dalam pembentukan pola pikir awal sebagai calon programmer.

Setelah itu, pada semester 3, saya baru dikenalkan dengan beberapa bahasa pemrograman seperti C, R, dan lain sebagainya. Kemudian saya juga mendapatkan mata kuliah kalkulus lanjut yang isinya mempelajari baris, deret dan kawan-kawannya. Kemudian ada juga Rangkaian Digital yang mempelajari bagaimana komputer bekerja dan logikanya.  Beberapa mata kuliah yang “berbau” statistika juga saya nikmati seperti Pengantar Hitung Peluang dan Metode Statistika yang mungkin tidak terlihat begitu berpengaruh, padahal perannya sangat penting seperti untuk mengolah Big Data, membuat aplikasi pendataan, dan lainnya. Semua mata kuliah tersebut berkaitan satu sama lain dan sangat menunjang perkembangan anak ilmu komputer untuk menjadi programmer kelak.

Pada semester-semester berikutnya, saya pun akan lebih banyak bertemu dengan berbagai macam pelajaran ilmu komputer yang lebih advanced dan apabila saya tidak paham dasar-dasar yang sekarang, mungkin saya akan sulit untuk mengejar yang di depan karena semua mata kuliahnya berkesinambungan.

Tidak seperti anak MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) atau teknik yang melakukan praktikum di lapangan, anak ilmu komputer hanya akan berkecimpung di lab. komputer dan selalu diberi proyek membuat program secara berkala. Ini pada awalnya terasa sangat berat apalagi saya baru saja benar-benar mengerti dunia ilmu komputer sesungguhnya pada waktu kuliah. Tetapi jujur saja, apabila kita mengerjakannya dengan senang dan mengetahui benar manfaat ke depannya, pasti akan terasa nikmat dan bahkan ketagihan.

Kuliah di ilmu komputer tidak “susah-susah gampang” tetapi “gampang-gampang susah”. Lebih banyak kemudahannya karena kita juga dibuat sangat fleksibel dan mungkin hanya membutuhkan sebuah laptop atau PC untuk mengerjakan tugas. Kemudahan itu juga didapatkan apabila kita terus haus akan pengetahuan dan mau belajar dengan banyak mencari literatur dan mempelajarinya.

Terus, gimana sih tips sukses kuliah di ilmu komputer?

Mungkin saya masih sangat “bau kencur” untuk menjawab pertanyaan ini karena saya belum banyak “makan garam”. Tetapi, setelah melihat kesuksesan senior-senior saya, pertanyaan dari diri saya pun muncul, “kok si kakak X bisa sukses dan jago banget ya komputerannya?” Ada satu jawaban yang sangat tidak pernah lupa dan bahkan bisa menjadi representasi yaitu “Kalo kuliah di ilkom, lo harus mau banyak mengexplore diri di luar, jangan cuma stuck di pelajaran kuliah aja. Ilkom tuh luas!”

Explore diri di sini bermakna yaitu kita jangan stuck dengan apa yang dipelajari waktu kuliah. Misalkan kita belajar bahasa C di kuliah, nah kita juga harus nyicip bahasa lain kayak phyton, ruby on rails, atau yang lain, yang mana tau lebih cocok dengan karakter kita dan bisa lebih memudahkan dalam bekerja. Selain itu, kita juga harus sering berdiskusi dan bahkan ikut “kopi darat” dengan anak-anak yang mungkin punya pengetahuan lebih dan sudah berkarya. Di situ, kita juga bisa belajar dari pengalaman mereka dan mendapatkan pengetahuan baru. Kita juga harus mengikuti perkembangan komputer dan teknologi masa kini biar kita bisa tahu apa yang dibutuhkan pasar sekarang yang berkaitan dengan apa yang mungkin sekiranya harus kita pelajari juga. Selain itu, improve juga skill bahasa Inggris yang kalian punya, karena menurut pengalaman saya, banyak banget literatur ilmu komputer yang ditulis memakai bahasa inggris.

Kalau kuliah di ilmu komputer, berkutatnya dengan komputer aja ya sekarang?

Mungkin dengan sibuknya aktivitas di ilmu komputer, banyak teman saya yang memutuskan untuk fokus pada kuliahnya saja tanpa ikut kegiatan lain. Tetapi, hal tersebut itdak berlaku untuk saya. Saya yakin kompetensi di bidang komputer harus diimbangi dengan skill sosial dan komunikasi.

Kemudian, ikutlah saya pada sebuah komunitas debat di IPB yang bernama IPB Debating Community. Di tempat ini, saya belajar banyak hal dan seringkali membahas isu-isu yang sedang terjadi sekarang. Saya juga belajar bagaimana membuat argumen yang baik dan mempresentasikannya di depan orang banyak. Saya lihat dengan partisipasi saya pada komunitas tersebut, saya dapat meningkatkan skill berpikir kritis dan analisa saya yang sangat dibutuhkan pada pembuatan program selain skill berpikir matematis. Saya juga melihat bahwa Steve Jobs memiliki keterampilan public speaking yang sangat baik dan bahkan dapat membuat dunia berkata “wow”. Selain ia juga memiliki skill pada bidang komputer.

Karena itu, saya ingin melatih skill komunikasi saya untuk menyiapkan diri sebagai calon pemimpin di masa depan. Alhamdulillah, pihak departemen juga sangat mendukung saya, terlihat dengan kontribusi mereka ketika saya mengikuti lomba diplomasi Munster University International Model United Nations di Munster, Jerman. Walaupun lomba tersebut tidak berada pada ranah komputer. So, saran saya, walaupun sesibuk apapun kuliah kita, jangan sampai kita membatasi bakat dan minat kita di bidang lainnya yang mungkin bisa juga mendatangkan prestasi. Ikut organisasi atau unit kegiatan mahasiswa sangat diperlukan, selain menambah pengetahuan, kita juga bisa membagun link dan jaringan dengan teman-teman lintas jurusan. Tetapi diusahakan untuk fokus 1 atau 2 saja agar lebih efektif dan dapat dikelola lebih mudah.

Mungkin ilmu komputer IPB masih belum diketahui orang secara luas. Tetapi, departemen ini adalah salah satu departemen terfavorit di IPB dan telah mendapatkan predikat A. Pada usianya yang masih sangat muda, Ilmu Komputer IPB juga telah banyak menorehkan prestasi di tingkat nasional dan bisa bersaing dengan ilmu komputer atau IT di kampus lain.

Jika mau tahu lebih banyak bagaimana pengalaman saya berkuliah di Ilmu Komputer IPB, mungkin teman-teman bisa menghubungi saya lewat e-mail di muhmurtadha29@gmail.com atau membaca tulisan saya di blog  adoworlds.blogspot.com. Semoga cerita ini dapat memberikan energi positif kepada teman-teman. Ganbatte kudashai!

 

Muhammad Murtadha Ramadhan

Mahasiswa Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor (IPB) angkatan 2014

 

 

Categories:   Jurusan

Comments

  • Posted: Nov 15, 2017 16:47

    asfarian

    Selamat ya ado! semoga terus berkarya demi manusia.

error: Content is protected !!