Pertanyaan ini seringkali jadi permasalahan utama untuk yang bekerja sambil berkuliah. Mana yang lebih penting? Sejujurnya, saya juga seringkali bingung dengan hal ini. Tapi berdasarkan pengalaman saya, ada beberapa hal yang bisa saya bagikan untuk kalian.

Pertama, mana yang jadi tujuan utama? Apakah kamu berkuliah untuk meningkatkan karir, atau kamu berkuliah untuk lulus? Jangan-jangan, sama seperti saya, kamu bekerja untuk membiayai kuliah demi cita-cita selangit yang nggak juga tercapai yang kamu harapkan?

Kedua, seandainya salah satu dihilangkan, apa konsekuensinya? Apakah, misalnya, kamu bisa terus meningkatkan karir seandainya tidak berkuliah, atau mungkin, apakah ada institusi yang bersedia menanggung beban kuliahmu seandainya kamu tidak bekerja?

Ketiga, apakah ada alternatif lain untuk meringankan beban kuliahmu? Beasiswa, pinjaman kuliah, atau semacamnya. Atau, mungkin kampusmu juga menyediakan potongan biaya kuliah bagi yang tidak mampu membayar penuh.

Setelah mempertimbangkan tiga hal di atas, mari mempertimbangkan alternatif-alternatif lain yang bisa diambil. Yang jelas, selama kita memiliki waktu, niat, dan tenaga yang cukup, ada banyak cara yang bisa dipakai untuk menempuh masa perkuliahan sambil bekerja. Tiga hal di atas hanya pertimbangan yang minimal perlu dipikirkan sebelum kamu mengambil keputusan.