Kampusgw.com

Menu

Adrinal Tanjung: Sukses Menyebarkan “Virus Menulis” di Kalangan Birokrat

Adrinal Tanjung adalah salah satu penulis paling produktif yang dimiliki oleh Indonesia saat ini, khususnya dari kalangan birokrat. Sebagai seorang pegawai negeri sipil, semangatnya untuk meningkatkan kualitas literasi di negeri ini memang tidak diragukan lagi. Pasalnya, ia merupakan pendiri Gerakan Satu Birokrat Satu Buku (SABISABU).

            Bagaimana perjalanan hidup pria berdarah Minangkabau itu hingga bisa sukses menulis puluhan buku? Bagaimana suka dukanya dalam merenda karier? Dan apa yang dapat dipelajari oleh generasi muda darinya? Simak wawancara Kampusgw.com dengan beliau pada kesempatan kali ini.

Siapa nama lengkap Anda?

Nama saya Adrinal Tanjung, SE., Ak., M.Si. (Analisis Kebijakan Madya / Founder Gerakan Sabisabu)

Apa kesibukan Anda saat ini?

Kesibukan sehari – hari saya yaitu melaksanakan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara di Puslitbangwas BPKP. Selain itu juga memimpin komunitas Satu Birokrat Satu Buku  dan menyempatkan menulis di sela sela waktu luang.

Bisa diceritakan riwayat pendidikan Anda?

  • SDN 71 Padang (1983)
  • SMPN 20 Padang (1986)
  • SMAN 2 Padang (1989)
  • S1 Fakultas Ekonomi  & Profesi Akuntan di Universitas Andalas (1995)
  • Pasca Sarjana Magister Ilmu Administrasi Universitas Prof. Dr. Mustopo (Beragama) – 2015

Bisa diceritakan perjalanan Anda aktif di Komunitas Birokrat Menulis?

Saya menerbitkan buku Birokrat Menulis pertama saya pada bulan Sept 2016 dan di Komunitas Birokrat Menulis saya menjadi kontributor tetap di website dengan posisi Profesional Writer. Buku Birokrat Menulis lebih dulu lahir lahir disbanding terbentuknya Komunitas Birokrat Menulis.

Apa motivasi Anda aktif di Komunitas Birokrat Menulis?

Motivasi saya dalam berkontribusi birokrat menulis adalah untuk mengembangkan  seluas-luasnya dunia literasi menulis di kalangan birokrasi pemerintahan. Di komunitas Birokrat Menulis terdiri dari lintas ASN dari berbagai Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.

Sebenarnya, apa passion Anda?

Passion saya pada intinya saya sangat senang sekali berbagi dan berkomunikasi dengan orang lain, bertemu  dengan orang-orang baru dan komunitas dengan visi yang sama pada dunia literasi.

Kapan Anda menyadari panggilan hidup Anda?

Saya menyadari panggilan hidup saya yaitu pada saya mulai menulis dan menerbitkan  buku pertama kali dan terbit pada bulan Juni 2007 dan hingga saat ini telah menulis dan menerbitkan 33 buku. Impian saya yaitu membesarkan komunitas Sabisabu yang saya dirikan pada tahun 2020 bersama rekan rekan di komunitas Sabisabu. Saat ini komunitas Sabisabu memiliki tiga divisi yaitu Divisi Seminar dan Pelatihan, Divisi Penulisan Profil Tokoh, dan Divisi Hubungan Antar Lembaga.

Apakah pekerjaan Anda saat ini sudah sesuai dengan nilai-nilai hidup Anda?

Pada umumnya profesi yang saya jalani saat ini masih berproses menuju tahap penyesuaian dengan nilai-nilai hidup saya karena jarang profesi seseorang bisa benar-benar sesuai dengan nilai hidup seseorang. Namun saya mencoba mengambil sisi sisi baik pengalaman yang saya dapatkan di birokrasi pemerintahan untuk bisa menggairahkan literasi menulis di kalangan birokrasi pemerintahan.

Bisa diceritakan Komunitas Satu Birokrat Satu Buku (SabiSabu) yang Anda rintis?

Awal terbentuknya sabisabu yaitu saat terbitnya buku perdana dengan logo Sabisabu pada bulan Juli 2020. Namun secara resmi terbentuk pada 7 November 2020 saat dilaksanakan acara webinar Birokrat pun Bisa Menulis Bersama para tokoh literasi terutama dari kalangan birokrasi pemerintahan. Saya berharap komunitas Sabisabu ini dapat bersinergi secara harmonis dengan komunitas birokrat menulis dan komunitas lainnya untuk mengembangkan dunia literasi di kalangan ASN

Apa suka-duka Anda menjadi PNS?

  • Mendapatkan pimpinan yang variatif dalam memimpin, kadang ada yang   pengertian dengan kondisi pegawai namun ada juga yang kurang mengerti dengan kondisi pegawai
  • Mendapatkan penugasan yang sangat berkesan dan bervariasi karena lokasi yang mungkin tidak biasa atau pelosok     
  • Memiliki rekan kerja dalam bertugas yang bermacam-macam karakternya, yaitu ada yang kooperatif dalam bertugas dan ada juga yang benar-benar cuek atau tidak mau tahu dengan tugasnya

Apa suka-duka Anda sebagai penulis?

Yang kita tulis belum tentu semua sesuai dengan harapan pembaca, terkadang ada yang merasa iri atau tersinggung.

Karena berkecimpung dalam dunia ASN, banyak ASN lain yang merasakan kecemburuan social dengan tulisan yang saya buat.     

Keberadaan saya dapat dikenal dengan baik secara luas lewat tulisan-tulisan yang kita buat dan itu rasanya sangat puas

Kapan Anda pertama kali menerbitkan buku?

Buku pertama saya terbit pada tahun 2007 namun aktivitas menulis saya dimulai pada tahun 1997 dengan menulis dan mengisi artikel pada surat kabar Harian Manado Post saat pertama kali jadi PNS di Provinsi Sulawesi Utara. Di rentang waktu tersebut saya pernah ditugaskan mengelola majalah selama hampir tiga tahun di rentang 2004-2007. Pengalaman mengelola majalah ini yang banyak memberikan inspirasi untuk berkiprah lebih luas dalam literasi menulis selama hampir 16 tahun terakhir ini.

Pada bulan Juni 2007 buku pertama saya terbit dengan judul Tekad Kota Pekanbaru dalam Mewujudkan Good Governance. Buku ini mendapat tempat yang baik di kalangan birokrasi pemerintahan terutama bagi Pemerintah Daerah Kota Pekanbaru.

Apa pengalaman paling mengesankan sebagai penulis?

Pengalaman sebagai penulis yang paling berkesan bagi saya adalah pada saat peluncuran buku Birokrat Menulis saya pada tahun 2016 dihadiri langsung oleh Gubernur Sumatera Barat. Saat itu Gubernur memberikan sambutan dan dukungan kepada saya terkait kesibukan sebagai ASN dan juga menyempatkan untuk terus berkarya lewat tulisan. Selain itu juga saat diundang menjadi narasumber oleh Perpusnas pada acara Perpusnas Writers Festival 2021 bersama Habiburrahman El-Shirazy, Ahmad Fuadi, dan Ketua Umum IKAPI Arys Hilman Nugraha.

Apa rahasia Anda bisa produktif menulis?

Rahasia saya dalam menulis adalah selalu menyempatkan dan meluangkan waktu dengan banyak membaca. Karena banyak membaca maka ide baru sering muncul yang kemudian saya coba rangkai melalui tulisan. Di sela waktu saya senantiasa  menyempatkan untuk menulis. Hobby membaca buku, kemudian travelling serta pengalaman di birokrasi yang cukup berlimpah merupakan sumber inspirasi dalam berkarya.  

Apa motivasi Anda menulis?

Motivasi saya dalam menulis pada intinya saya sangat senang sekali berbagi dan berkomunikasi dengan orang lain terutama dengan orang-orang baru dan komunitas dengan visi yang sama pada dunia literasi.

Siapa penulis favorit Anda?

Penulis favorit saya di antaranya Gede Prama dan Rhenald Kasali

Apa mimpi Anda yang belum tercapai?

Membesarkan komunitas sabisabu hingga dapat dikenal di kancah nasional dan internasional

Bagaimana Anda memandang sebuah keberhasilan?

Keberhasilan itu tidak datang tiba-tiba dan perlu usaha perjuangan dan pengorbanan. Saya telah menjalani semua proses tersebut dari awal saya sejak buku pertama saya terbit hingga ke buku 33 Tribute to Ayah, selain itu saya juga sangat senang berinteraksi dan berdiskusi dari komunitas literasi lainnya.

Bagaimana Anda memandang kebahagiaan?

Kebahagiaan menurut saya yaitu saat tulisan yang saya tulis dapat dinikmati , dihargai, dan bermanfaat bagi orang lain. Selain itu kehadiran saya di dunia literasi dapat memberikan manfaat bagi banyak orang terutama kalangan birokrasi pemerintahan. Bertemu dengan orang-orang dengan visi yang sama serta saling mendukung di dunia literasi merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri.

Apa hobi Anda?

Hobi saya adalah traveling, mendengarkan music dan wisata kuliner.

Bagaiman strategi Anda agar bisa hidup secara produktif di masa pandemi?

Sejak adanya pandemic Covid 19  saya memiliki banyak waktu untuk menulis. Karena kegiatan perkantoran juga bisa dilaksakan melalui Work From Home sehingga waktu perjalanan pergi dan pulang kantor bisa dialokasikan dengan kegiatan menulis. Waktu bersama keluarga juga semakin banyak untuk menjalin kebersamaan.

Apa prinsip hidup Anda?

Prinsip-prinsip hidup saya adalah mengalah untuk menang, kesabaran itu sangatlah penting, dan perjuangan pasti tidak akan membohongi sebuah hasil.

Siapa orang yang paling berjasa atau berpengaruh dalam kesuksesan hidup Anda?

Orang yang paling berjasa bagi saya adalah kakak saya yang paling tua karena tidak capek-capek selalu mengingatkan saya dalam segala hal, tentunya orang tua saya yang telah merawat dan membesarkan saya dengan hebat, Terakhir tentunya keluarga tercinta saya yaitu istri dan anak-anak saya.

SIapakah Role Model Anda?

Role model saya adalah Bapak BJ Habibie yang sukses sebagi pemimpin keluarga dan juga sebagai pemimpin negara.

Apa pesan-pesan Anda untuk adik-adik SMA maupun mahasiswa yang ingin menjadi birokrat dan penulis profesional seperti Anda?

Kemajuan teknologi yang berkembang sangat pesat sekarang sangat memudahkan anak-anak muda milenial sekarang untuk berkembang. Hal ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan. Namun hal tersebut bisa menjadi pisau bermata dua. Prinsip yang harus dipegang yaitu kerja keras, tekun, sabar, dan rendah hati. Menulis bisa menjadi salah satu pilihan untuk menjadi produktif dan dikenal banyak orang untuk meraih keberkahan dan kemuliaan.         

Categories:   Sosok

Comments

error: Content is protected !!