Kampusgw.com

Menu

Beasiswa CIMB Niaga, Sang Dewa Penolong Anak Miskin

“Pendidikan bukanlah segalanya, tapi segalanya berawal dari Pendidikan” , kata-kata ini menjadi salah satu motivasi bagi diri Hendriyadi untuk melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya melewati berbagai tantangan. Hendri yang baru saja lulus dari Universitas Trisakti Jakarta menyadari betul bahwa menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Sudah menjadi suatu rahasia umum bahwa maju atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur, karena seperti yang kita ketahui bahwa suatu pendidikan tentunya akan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas baik dari segi spritual, intelegensi dan skill dan pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Apabila output dari proses pendidikan ini gagal maka sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan. Namun, terkadang banyak manusia yang tidak menyadari akan arti pentingnya sebuah pendidikan.

Dia bukanlah anak yang kaya apalagi seorang pejabat, tapi saat ini dia mampu berkuliah gratis di salah satu kampus swasta terkenal di Jakarta. Lalu bagaimana ceritanya sehingga dia mampu kuliah gratis plus biaya hidup gratis? Ayo kita ikut catatan hidupnya. Namanya Hendriyadi, kelahiran 12 April 1989. Ia berasal dari Bulukumba, kota kecil berjarak 150 km dari Makasar. Dari tempat tinggalnya, butuh empat jam untuk mencapai ibukota provinsi Sulawesi Selatan, Makassar. Hendri anak pertama dari enam bersaudara. Kehidupan keluarganya terbilang prihatin. Bayangkan, delapan anggota keluarga mesti bertahan hidup dengan uang Rp 500 ribu per bulan. Ayahnya, Bahtiar, tak tamat SD. Ibunya, Supriati, hanya tamat SMP. (”Mungkin pendidikan yang rendah ini membuat keluarga kami terperangkap kemiskinan,” katanya). Pasangan ini sama-sama lahir tahun 1969. Bahtiar kini bekerja di tempat pemecahan batu kerikil. Sementara pekerjaan Supriati hanya sebagai ibu rumah tangga yang berdagang kue. Ia membantu tetangganya di sawah pada musim tanam atau panen. Dalam keadaan hamil tua ia tetap bekerja, sampai nyaris melahirkan adik bungsu Hendri di sawah. Adiknya ini kini berusia 3 tahun. “Hanya sekali seminggu keluarga kami makan ikan. Adik saya sering mengeluh, kenapa kok lauknya daun singkong melulu,” tuturnya. Sebagai anak dari keluarga tak berada, untungnya Hendri tak minder.

Semasa SD, ia berjualan keripik dan kue untuk membantu keluarga. Pulang sekolah, saat teman seusianya bebas bermain, ia justru membantu tetangganya menjajakan es. Tiap mengumpulkan seribu rupiah, ia mendapat upah seratus perak. Saat tamat SMP, Hendri menghadapi pertentangan berat. Ibunya bilang, ia tak sanggup membiayai kelanjutan sekolah Hendri. Diam-diam, Hendri nekad mengambil formulir pendaftaran di SMA, dan berhasil masuk SMA Negeri 1 Bulukumba. Juara umum beberapa kali disabetnya, ditambah mewakili sekolahnya di berbagai perlombaan tingkat kabupaten. Lulus SMA membenturkannya pada masalah baru, yakni tentang kelanjutan pendidikan. Ia memang pantas resah. Nilai rata-rata ujian sekolahnya yang mencapai angka 9,49 tentu lebih dari cukup untuk sekadar mendapat sebuah bangku di universitas. Hendri yang mengambil jurusan IPA ingin jadi peneliti, namun keuangan keluarga tak mampu menyokongnya.

Saat ia sedang berjalan di depan perpustakaan, kebetulan ia mendapati sebuah koran usang yang mencantumkan iklan beasiswa dari Lippo Bank (sekarang Bank CIMB Niaga). Hatinya pun melonjak oleh harapan. Satu hal yang merisaukannya adalah, ia mesti mengunduh formulir aplikasi di internet. Padahal, hingga saat itu Bulukumba tak punya sambungan internet. Ia pun meminjam uang untuk pergi ke warung internet di Makassar. Formulir sudah terkirim, namun belum ada kepastian nasib. Hendri tetap harus ikut SPMB. Lagi-lagi ia mesti pinjam uang dari temannya yang tinggal di Yogyakarta untuk ikut saringan masuk di salah satu perguruan tingi negeri.

Hari demi dilalui Hendri dengan sebuah penantian yang akan menentukan nasibnya, lanjut kuliah atau berhenti sementara untuk bekerja agar dapat uang kuliah tahun depannya, apalagi dia sudah memasukkan lamaran kerja sebagai Cleaning Service di sebuah Mall di Makassar dan Pelayan di Rumah Makan Ulujuku. Namun, siapa yang menanam pasti akan menuai hasilnya. Tepatnya pada hari jumat, saat dia hendak melaksanakan shalat Jumat, telpon genggamnya berdering, ternyata sebuah telepon dari salah satu pegawai Bank CIMB Niaga dan menyatakannya LULUS sebagai penerima Beasiswa CIMB Niaga angkatan 2007. “Terima kasih Ya Allah, “ ucapnya dengan penuh rasa syukur sehingga tanpa menyadari air matanya menetes melewati garis-garis pipinya.

 

Sebuah Awal Perjalanan

Merantau ke ibukota negara sebagai keputusan baginya, dia memutuskan untuk melanjutkan studi di Universitas Trisakti Jakarta tepatnya di jurusan Akuntansi. Menjadi penerima beasiswa tentunya menjadi semangat tersendiri untuk memberikan yang terbaik. Ini adalah sebuah kesempatan emas untuk membuktikan kepada dunia, bahwa anak miskin mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi orang sukses. Kewajiban IPK di atas 3.00 bukanlah hal yang menakutkan baginya bahkan menjadi motivasi untuk lebih tinggi dari itu. Beasiswa CIMB Niaga ini sangat istimewa karena selain mendapatkan fasilitas gratis kuliah, biaya hidup di tambah lagi dengan laptop dan printer. Sungguh luar biasa dedikasi CIMB Niaga untuk melakukan perubahan di negeri ini melalui sektor pendidikan.

Menempuh kuliah di Universitas Trisakti, Hendriyadi selain aktif di dalam kegiatan akademik dia juga mengaktifkan diri dalam beberapa organisasi mahasiswa. Karena tidak hanya dalam ilmu akuntansi yang harus seimbang antara debit dan kredit tapi juga kehidupan harus seimbang antara Akademis dan Organisasi. Di awal kuliah dia mengikuti organisasi SKI (Sie Kerohanian Islam), sebuah lembaga dakwah di tiap Fakultas. Adapun tujuannya bergabung yakni meningkatkan kemampuan spiritual sebagai bagian tak terpisahkan dari kecerdasan intelektual dan emosional. Selain itu, dia juga aktif di bidang pengkajian ilmiah Himpunan Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi Trisakti. Tahun pertama dilaluinya dengan baik, bahkan nilai IPK-nya mencapai di atas 3.5 walaupun ilmu ini terbilang baru baginya.

Dukungan dari CIMB Niaga sangat luar biasa, yang tidak hanya sebagai donor beasiswa tapi juga bisa dijadikan tempat “curhat” ketika mengalami masalah di kuliah mereka. Menuju semester 3, dia terpilih sebagai salah mahasiswa Kelas Unggulan Fakultas Ekonomi, sebuah kelas yang didesain dengan menerapkan sistem “Problem Based Learning” yang bertujuan melatih kemampuan analisis dan kritis mahasiswa dan semua kelas berlangsung dalam bahasa Inggris. Baginya, mencoba adalah hobinya, hal ini terbukti dia mencoba beberapa UKM Kampus, dan organisasi eksternal kampus untuk memperluas jaringan atau networking. Beberapa organisasi yang pernah di ikuti selama semester 3 dan 4 yakni ISAFIS (Indonesian Student Association for International Studies), FORDEST (Forum Studi Ekonomi Syariah Trisakti) dan bahkan sempat menjadi ketua umum, wakil bendahara di IKAMI SULSEL Cabang DKI Jakarta. Dia sangat senang karena CIMB Niaga memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan-kegiatannya dan  yang terpenting IPK tidak terganggu.

Pengalaman Internasional

Berada di Jakarta sebagai pusat informasi segala hal, sangat disayangkan apabila tidak dimanfaatkan. Hal ini pula yang menjadi informasi tentang kegiatan-kegiatan internasional baik itu konferensi maupun pertukaran mahasiswa karena baginya semua itu akan menambah wawasan internasionalnya sebagai salah satu global citizen. Dia punya prinsip bahwa “Tujuan hidup bukan untuk sukses, tetapi hidup untuk mencoba karena dengan mencoba kamu akan menemukan jalan menuju kesuksesan”. Terbukti dengan coba-coba mengirimkan aplikasi ke sebuah NGO di Singapura dan akhirnya terpilih menjadi wakil Universitas Trisakti sekaligus Indonesia dalam ajang World Leadership Conference 2009 yang berlokasi di Singapore Management University. Dari kegiatan ini dia mendapatkan banyak pengalaman cara menjaga lingkungan kita untuk mengurangi dampak perubahan lingkungan, selain itu dia mendapatkan bagaimana membangun bisnis berbasis lingkungan.

Perjalanan Hendri tidaklah berhenti sampai di situ, tepatnya pada bulan Agustus 2009 dia terpilh kembali untuk menjadi Duta Bangsa Indonesia di ajang Pertukaran Pemuda Indonesia Kanda mewakili Provinsi DKI Jakarta. Pertukaran Pemuda Indonesia Kanada (PPIK) atau Indonesia Canada Youth Exchange Program (ICYEP) adalah program bersama antara Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan Canada World Youth. Program yang berlangsung selama kurang lebih enam (6) bulan ini akan berlangsung dalam dua fase, yakni tiga bulan fase Kanada dan tiga bulan fase Indonesia. Melalui program ini sebanyak 27 orang peserta dari berbagai propinsi di Indonesia yang akan bersama-sama dengan 27 orang peserta dari Kanada melakukan berbagai kegiatan untuk community development di kedua negara.

Program pertukaran pemuda antar negara ICYEP (Indonesia-Canada Youth Exchange Program) adalah program pertukaran pemuda yang bertujuan untuk meningkatkan saling pengertian antar pemuda di negara Indonesia dan Kanada. Fase Kanada di lewati dengan berbagai kegiatan di antaranya Volunteering, Educational Activities Day, dan Working Placement yang tentunya sangat membantu kami meningkatkan wawasan dan memperkaya pengalaman yang akan menjadi bekal masa depan. Fase Indonesia yang akan berlangsung dari Desember 2009 – Maret 2010 yang berlokasi di Desa Cikandang, Kec. Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Mengawali kegiatan di sini, kami mulai melakukan berbagai observasi lapangan untuk mengetahui kebutuhan masyarakat. Selanjutnya bersama pemuda lokal kami melakukan kegiatan pemberdayaan pemuda dengan membuat biogas, pembuatan kompos dan pengolahan limbah, semua itu mereka lakukan sebagai wujud baktinya terhadap TriDarmha perguruan tinggi yakni belajar, meneliti dan mengabdi. Dia sangat senang karena kegiatan ini didukung penuh oleh pihak CIMB Niaga walaupun harus cuti 1 semester dari perkuliahan, tapi dia merasa mendapatkan hal banyak dari kegiatan yang tidak di dapatkan dunia kuliah.

Kini dia telah menjadi Alumni PPIK dan bergabung dalam Asosiasi Alumni Canada World Youth Indonesia, di asosiasi telah bergabung alumni terdahulu sejak 1975 diantaranya Prof. Dr. Fasli Jalal (Wakil Menteri Pendidikan Nasional/alumni 1978), Teuku Faizasyah (Jubir Presiden/Alumni 1985), Shofwan Karim (Rektor Univ. Muhammadiyah Padang), Ahimsa (Duta Besar Indonesia untuk Filipina / Alumni 1986) dan beberapa alumni yang telah sukses di bidangnya masing-masing. Kesempatan ini tentu sangat bermanfaat baginya dalam menambah pengalaman. Saat ini selain aktif kuliah, Hendri juga aktif dalam kegiatan pembangunan masyarakat dengan desa binaan yang berada di Garut. Salah satu program yang lagi dikembangkannya yakni Kids Centre dan Rumah Baca dengan meluncurkan proyek “One Student, One Book, One Action” untuk mengumpulkan buku-buku bekas maupun mainan anak yang selanjutnya di koleksi di taman baca dan kids center. Hendriyadi dan rekan relawannya telah membangun dua taman baca yakni di Garut – Jawa Barat dan Bulukumba – Sulawesi Selatan. Hal ini tentunya sangat sejalan dengan program CIMB Niaga Peduli yang berfokus pada edukasi dan community development. Dia akan sangat senang apabila dia bisa membantu CIMB Niaga dalam mengembangkan programnya.

Menutup akhir tahun 2010, Hendri masih mendapatkan amanah dari Universitas Trisakti untuk mengikuti 2 event Internasional yakni International Youth Climate Forum di Makassar yang mengajak pemuda untuk melakukan inovasi-inovasi yang berbasis lingkungan. Selanjutnya, dia mengikuti Asia Pacific Youth Climate Camp yang diselenggarakan di Bagiou City, Filipina. Dalam kegiatan ini dibahas cara pemberdayaan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alamnya. Semua kegiatan sangat mengasah kemampuan teamwork dan leadership skillnya.

Perjalanan hidup di tahun 2011, di mulai dengan mengikuti seleksi beasiswa Indonesia English Language Study Program (IELSP) yang diadakan oleh oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat, dari 1300 peserta yang mendaftar dan Alhamdulillah dia terpilih mewakili Universitas Trisakti bersama 71 mahasiswa yang lain dari seluruh Indonesia. Impiannya untuk menginjakkan kaki di Negeri Paman Sam terwujud selama 8 minggu untuk mendapatkan kursus Bahasa Inggris di Iowa State University. Sepulang dari negara adidaya ini, Hendri mendapat amanah kembali dari Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk menjadi pendamping peserta Kapal Pemuda Nusantara dalam kegiatan Sail Belitung yang merupakan program mengenal potensi kebaharian Indonesia dengan menempuh rute Jakarta-Pulau Natuna-Batam-Dumai dan terakhir di Bangka Belitung.

 

Tantangan Kuliah

Akhirnya tepat 15 oktober 2011, Hendriyadi mampu membuat kedua orang tuanya tersenyum bahagia dan menghadirkan mereka langsung hasil perjuangan selama 4 tahun di bangku universitas. Predikat Cum Laude atau lulus dengan pujian 3,59 menempatkan dia sebagai lulusan terbaik ketiga jurusan akuntansi. Selama menjalani 4 tahun, Hendri tidak menemukan permasalahan berarti dalam kuliahnya karena setiap permasalahan dia aktif mengkomunikasikan ke pihak CIMB Niaga dan dosen bahkan sahabat-sahabat kampus. Baginya masalah yang dihadapi adalah tantangan hidup dan senantiasa dijadikan motivasi. Belajar mengatur waktu dengan sebaik-baiknya adalah fokusnya untuk memberikan keseimbangan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Baginya beasiswa CIMB Niaga sangat luar biasa dengan motto “Kita Satu, Kita Maju, Kita Menang”. Harapan ke depan semoga bisa lulus tepat waktu dan bisa berkarir di dunia perbankan, bisnis dan mengabdikan diri buat masyarakat. Satu hal yang perlu diingat bahwa “Jika kita tidak bisa melakukan hal yang besar, lakukanlah hal yang kecil dengan cinta yang besar.

            Begitulah sedikit cerita hidupnya Hendri, seorang anak miskin yang senang mencoba sesuatu yang baru dan motivasi tinggi untuk mengejar pendidikan yang tinggi karena dia menyadari betul pentingnya pendidikan. “Ayo terus berkarya untuk negeri ini. Terima kasih kepada Beasiswa CIMB Niaga, “ tandasnya.

Categories:   Sosok

Comments

error: Content is protected !!