Kampusgw.com

Menu

Dewi Budianti: Sukses Menekuni Dunia Komunikasi Sejak SMA

    Jebolan jurusan Komunikasi memang seabrek-abrek. Pasalnya, program studi ini salah satu yang paling difavoritkan di perguruan tinggi mana saja. Entah untuk peminatan hubungan masyarakat, jurnalistik, penyiaran, periklanan, komunikasi pemasaran, komunikasi massa, manajemen komunikasi, hingga manajemen media.

Sarjana Ilmu Komunikasi banyak yang sukses di luar bidang komunikasi. Namun, tentu ada lebih banyak lagi lulusan jurusan tersebut yang sukses di bidangnya. Tak terkecuali Dewi Budianti. Alumni Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Selidik demi selidik. Ketertarikannya bergelut di bidang ini, sudah dimulai sejak di bangku SMA sebagai penyiar radio di kota pelajar, Yogyakarta. Karirnya melesat ketika diterima sebagai presenter di sebuah stasiun televisi lokal.

Setelah menamatkan pendidikan S1, Dewi Budianti melenggang ke ibukota. Ia diterima sebagai penyiar di TVONE.  Di luar itu, ia masih sempat menyalurkan hobinya sebagai MC hingga menjadi model.

Kini, Dewi Budianti bekerja di luar bidang penyiaran. Toh, bidang yang ditekuninya dapat dikatakan tidak jauh-jauh berseberangan dengan Komunikasi. Yaitu sebagai Digital Content Strategist di Emersoft Ltd.

Nah, siapa sebenarnya Dewi Budianti? Bagaimana liku-liku karirnya? Dan apa saja pesan-pesannya untuk Sahabat Kampusgw.com? Simak nukilan wawancara berikut ya.

 

 

 

Siapa nama lengkap Ibu?

Dewi Budianti.

 

Apa kesibukan Ibu sehari-hari?

Saya saat ini menjadi content manager di Emersoft LTD, sebuah perusahaan pemrograman di London, Inggris.

 

Apakah cita-cita Ibu di masa kecil?

Di masa kecil, saya bercita-cita ingin menjadi Astronot. Saya senang sekali melihat benda-benda angkasa terutama di malam hari, termasuk selalu kagum setiap ada pesawat terbang. Mungkin sebetulnya cita-cita saya adalah ingin bebas berkarya dan bepergian di mana saja. Saat SMA, saya kemudian tertarik dengan dunia penyiaran dan jurnalistik. Saya menganggap dunia kerja tersebut bisa membawa ke berbagai tempat dan bertemu dengan banyak orang.

 

Apakah Ibu pernah “mencicipi” profesi selain MC dan Pembawa Acara TV?

Pekerjaan utama saya saat ini sudah bukan lagi di dunia penyiaran. Tapi di sela waktu yang saya miliki, saya masih berkarya sebagai MC. Tidak menutup kemungkinan juga suatu hari saya akan kembali menjadi pembawa acara TV.

 

Apa suka duka selaku MC?

MC itu dituntut untuk selalu siap di segala suasana. Meskipun kita dalam keadaan tidak baik, namun tetap harus memberikan penampilan terbaik bagi audiens. Kita juga dituntut untuk mendalami acara dan topiknya karena MC adalah penentu kesuksesan sebuah acara.

 

Apa pengalaman paling mengesankan sejauh ini sebagai seorang MC?

Tidak ada hal yang spesifik. Hanya saja, pernah menjadi MC dalam 3 acara dalam sehari, membuat saya merasa ada dalam tiga dunia yang berbeda dalam sehari. Karena setiap acara punya tema sendiri, dan sebagai MC kita harus mendalami itu.

 

Sejak kapan Ibu menjadi MC (amatir dan profesional)?

Sejak masih duduk di bangku SMA. Dulu saat usia saya 17 tahun (SMA kelas 2), saya bekerja sebagai penyiar radio di Yogyakarta dan dari situ saya sudah mulai mendapatkan tawaran sebagai MC acara anak muda.

 

Apa motivasi menjadi MC?

Sejujurnya MC itu hanya pekerjaan bonus yang saya dapatkan setelah bekerja sebagai penyiar radio, pembawa acara TV lokal dan nasional. Tawaran itu datang dengan sendirinya, dan bagi saya menjadi MC sangat baik untuk mengasah kemampuan berbicara di depan umum dan berhadapan langsung dengan audiens. Sementara menjadi penyiar radio atau TV, saya hanya membayangkan mikrofon dan kamera sebagai penonton.

 

Apa pengalaman paling mengesankan sejauh ini sebagai seorang pembawa acara televisi?

Menjadi pembawa acara di sebuah TV berita nasional menuntut saya selalu harus update peristiwa yang terjadi setiap saat. Beberapa kali terjadi ketika saya membawakan acara berita, kemudian seluruh rundown harus diganti hanya dalam waktu satu detik saja ketika ada kejadian besar. Contohnya adalah ketika gunung merapi meletus dan kecelakan pesawat Air Asia. Sebagai presenter yang sedang bersiaran langsung, saya harus tetap tenang walaupun panik. Dan berbicara dengan jelas di depan kamera sambil berusaha mendapatkan update informasi.

 

Apa pengalaman terbaik sebagai pembawa acara televisi?

Pembawa acara adalah penyampai informasi bagi masyarakat atau penonton. Apalagi muatan berita tentang isu sosial dan politik itu penting bagi pendidikan masyarakat. Maka membawakan sebuah acara itu sama dengan mengedukasi pemirsa, jadi saya anggap itu adalah pengalaman terbaik saya.

 

Apa saja kesibukan Anda selain di dunia penyiaran atau komunikasi?

Saat saya sedang bekerja untuk TVONE sebagai asisten produser dan presenter, saya mempersiapkan diri saya untuk menempuh pendidikan lebih tinggi. Saya akhirnya memutuskan resign dari TVONE karena saya kemudian mendapatkan beasiswa S2 dari pemerintah InggriS. Saya mengambil Hubungan Internasional di University of Westminster dan lulus pada akhir 2016 lalu.  Saat ini saya sedang menikmati pekerjaan di dunia pemrograman. Sampai dengan proyek dalam pekerjaan saya selesai, saya belum tahu dunia kerja apalagi yang mau saya cicipi. Tentunya kembali berkarya di televisi masih menjadi pilihan bagi saya.

 

Siapa sih penyiar, MC, atau pembawa acara TV yang Anda teladani baik di Indonesia maupun luar negeri?

Saya tidak bisa mengidolakan secara spesifik, bagi saya setiap pembawa acara punya karakteristik sendiri yang unik.

 

Dengan melihat usia Anda sekarang ini, Anda telah mengantongi berbagai prestasi yang membanggakan. Sebenarnya berapa jam rata-rata Anda istirahat (tidur) setiap harinya?

Saya tidur cukup, karena saya selalu berpikir bahwa tidur dengan kualitas yang baik bisa mendukung produktivitas saya di kemudian hari.

 

Apa kegiatan Anda di waktu luang?

Saya senang travelling karena bepergian itu sama dengan belajar. Di sana kita bisa menemukan banyak hal termasuk bertemu orang baru.

 

Kalau boleh tahu, apa sebenarnya passion Anda?  

Passion itu berubah sering berjalannya waktu. Saya sedang menikmati pekerjaan saya saat ini, walaupun di waktu luang saya juga masih terima tawaran  pekerjaan lepas sebagai MC. Tapi yang penting bagi saya, saya tidak mau berhenti belajar apa saja. Saat ini saya juga sedang kembali mempelajari Bahasa Perancis, sebuah bahasa yang dulu pernah saya pelajari tapi kemudian saya tinggalkan karena kesibukan.

 

Bagaimana Anda melihat diri sendiri 5,10, dan 25 tahun ke depan?

Seperti yang tadi saya sampaikan, saya hanya mau jadi orang yang berguna bagi orang sekitar saya dan menjadi orang yang tidak pernah berhenti belajar.

 

Siapakah orang yang paling mempengaruhi hidup Anda?

Tentunya adalah keluarga dan sahabat. Mereka adalah support system yang selalu menjadi inspirasi bagi saya.

 

Menurut Anda, seorang pembaca acara TV, dan MC yang baik itu seperti apa? Harus memahami isu yang akan disampaikan. Jadi, harus banyak baca dan belajar. Juga berdiskusi dengan orang. Jika perlu bahkan harus turun ke lapangan. Jadi membawakan acara tidak semata-mata hanya tampil di layar kaca atau tampil di muka umum saja.

 

Apa arti kesuksesan bagi Anda?

Sukses adalah menjalani apa yang kita suka, bebas berkarya, dan karya itu bisa memberikan manfaat bagi banyak orang.

 

Apa arti kebahagiaan di mata Anda?

Bahagia itu dikelilingi dengan orang-orang yang baik, yang tidak suka gossip. Saya lebih senang ditanya dan diajak diskusi dari pada dihakimi.

 

Apa pesan-pesan Anda bagi para generasi muda yang ingin menjadi MC dan pembaca acara TV?

Menjadi pembawa acara TV harus menanamkan rasa percaya diri yang tinggi dan harus luwes berbicara di depan umum. Pertama, berlatihlah berbicara sendiri di depan kaca. Kemudian harus tahu informasi yang ada sehari-hari agar kepala tetap terisi. Beranikan diri untuk menjadi MC dulu di skala kecil, kemudian coba pelan-pelan di skala yang lebih besar.

Categories:   Sosok

Comments

error: Content is protected !!