Kampusgw.com

Menu

Mereguk Sukses dengan Kerja Keras & Doa

 

Kerja keras saja tidaklah cukup. Untuk mendapatkan kesuksesan, setiap orang harus bekerja dengan cerdas. Dan tidak ketinggalan adalah doa’a. Berikut ini adalah wawancara penulis dengan Isabella Ruth Sarma Harefa, alumnus Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.  Apa dan siapa Ibel?

 

Dimana dan kapan Ibel dilahirkan?  

Jakarta , 21 Februari 1989

Dapatkah Ibel ceritakan pengalaman terbaik di masa SD?

Aku menempuh pendidikan di SDN Rawa Barat 05 pagi. Waktu itu, fasilitas SD itu masih minim. Maklum, sekolah tersebut hanyalah SD swasta yang tidak terkenal. Namun itu justru membuatku lebih semangat. Ku melibatkan diri dalam upacara sekolah, menjadi dokter kecil dan mengikuti berbagai perlombaan (olahraga, mata pelajaran dan Bahasa Inggris). Saya juga aktif menyanyi di gereja dengan menjadi “backing vocalist”.

Tidak semua lomba yang ku ikuti menang. Ada yang juara 1, ada juga yang tidak menang sama sekali. Tapi dari kecil aku selalu diingatkan oleh orangtua bahwa yang terpenting bukan menjadi juara, yang terpenting adalah memiliki mental juara dan melakukan yang terbaik. Itu semua ku lakukan dengan izin dari orangtua, dengan syarat prestasi akademis harus tetap terjaga. Dan betapa bersyukurnya, karena aku memiliki guru-guru yang berdedikasi untuk mendidik anak-anaknya dengan baik dengan segala keterbatasan fasilitas yang ada.

Dapatkah Ibel utarakan pengalaman terbaik di jenjang SMP?

Di masa ini, aku bersama tim paduan suara berhasil menyabet juara di berbagai lomba. Yang lebih membanggakan lagi aku menjadi satu-satunya komandan pleton wanita di barisan PASKIBRAKA (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka).Di kelas 3 SMP, orangtua saya hanya mengizinkanku aktif di ekstra kurikuler dengan syarat harus tetap mendapatkan peringkat pertama. Tuhan Maha Besar, semua terlewati dengan menyenangkan.

Sudikah Ibel ceritakan pengalaman di masa SMA?

Tentu. Saat aku tergabung di divisi kesenian dalam OSIS, secara bersamaan tim paduan suaraku berhasil membuat konser dan menjuarai berbagai lomba. Pelajaran hidup dari SD sampai SMA adalah belajar mencintai apa yang kita kerjakan. Dengan ini, kita “terus berlari untuk mencapai garis akhir”.

Dari semua organisasi yang Ibel ikuti, mana yang paling berkesan?

Yang paling berkesan bagiku adalah ketika memimpin 120 orang terbaik di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) dalam melaksanakan Kompetisi Ekonomi Nasional 10 (KompEk 10) yang dilaksanakan pada tahun 2008. Saat itu aku bersama teman-teman memiliki waktu-waktu yang sulit, karena tahun tersebut merupakan kejatuhan krisis global sehingga perusahaan-perusahaan membatasi dananya. Alhasil, kami sangat kesulitan dalam mendapatkan sponsor. Tapi aku sangat bersyukur memiliki tim yang solid dan tangguh. Sehingga semua dapat teratasi dan kompetisi ini dapat berlangsung dengan baik dan membawa anak-anak terbaik bangsa berkumpul di FEUI. KompEk sangat berkontribusi dalam membentuk karakterku tentang bagaimana menghadapi berbagai macam karakter orang, tentang bagaimana bernegosiasi, tentang apa itu memimpin dan apa itu pemimpin, tentang bagaimana menumbuhkan ikatan yang kuat dalam 1 kepengurusan, tentang bagaimana menghadapi birokrasi, dan tentang bagaimana membawa 1 tim besar bersama-sama mencapai 1 tujuan walaupun dalam situasi yang sangat sulit.

Dari sekian banyak prestasi yang pernah Ibel raih, mana yang paling berpengaruh dalam perjalanan karir?

Terpilih menjadi seorang Young Leaders for Indonesia by McKinsey. Karena dengan adanya forum yang mendatangkan pembicara-pembicara hebat serta mahasiswa-mahasiswa terbaik di Indonesia dapat menumbuhkan semangat baru dan kecintaan pada Indonesia serta memperluas wawasan, khususnya tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin yang memberi dampak bagi sekitar.

Bagaimana cara mengatur waktu antara kuliah dan bekerja?

Padatnya aktivitas yang ada dapat teratasi dengan membuat catatan waktu. Sehingga jadwal kita tidak ada yang bertumpuk.

Apa prinsip hidup Ibel?

Setiap hari diciptakan baik adanya, maka hargailah setiap detik dalam hidup, serta ucaplah syukur senantiasa.

Seberapa penting pengalaman organisasi membentuk karakter Ibel?

Sangat penting. Organisasi mengajarkan keterampilan yang tidak diajarkan di sekolah formal. Organisasi memperluas wawasan dan jaringan pertemanan serta memberikan semangat ketika sedang malas belajar.

Siapa tokoh idola Ibel?

Dalam kitab suci agama yang ku anut, ada tokoh bernama Nehemia. Tokoh ini menginspirasiku karena ia merupakan sosok yang amatt pintar, yang mengajarkan bagaimana cara memimpin dalam usia sangat muda, bagaimana mempertahankan integritas, dan bagaimana seorang Nehemia begitu mencintai bangsanya sekalipun dia duduk di jabatan yang sangat tinggi di negara lain. Karakternya juga  menginspirasiku tentang ketaatan menjalankan ibadah dan kerendahan hati yang sesungguhnya.

Pernahkah Anda bekerja paruh waktu selama kuliah?

Pernah, dengan menjadi Junior Auditor penuh waktu di suatu kantor akuntan publik selama 3 bulan . Kakak kelasku banyak berkata bahwa magang merupakan sebuah pengalaman yang tak ternilai. Memberi waktu bagi kita, para mahasiswa untuk melihat seperti apa dunia kerja yang sesungguhnya dan menambah nilai tambah bagi diri kita. Hal itu sangat terbukti, aku diberi kesempatan untuk melihat aplikasi ilmu yang ku punya dengan mengaudit 4 perusahaan besar bersama senior auditor saat itu.

Karena aku sangat tertarik pada dunia pendidikan, aku juga menjadi asisten dosen, asisten laboratorium, dan juga asisten riset dosen yang semakin membuka mata tentang dunia akademis, terkhusus di Universitas Indonesia. Terakhir sebelum aku lulus, aku menjadi seorang guru Bahasa Inggris di salah satu SD di Depok. Ini membuat hidupku semakin berwarna, karena aku memiliki pengalaman untuk menghadapi orang dari berbagai umur dan latar belakang.

Apa arti kesuksesan menurut Ibel?

Kesuksesan menurutku adalah ketika bisa mencapai apa yang menjadi tujuan kita, menikmati setiap prosesnya, dan dapat berbagi kebahagiaan dengan sekitar.

Apa arti kepemimpinan menurut Ibel?

Kepemimpinan adalah tentang bagaimana membawa 1 tim dapat mencapai visi dan bersukacita dalam menjalani setiap prosesnya.

Kenapa Ibel memilih jurusan Akuntasi? motivasinya?

Sederhana saja, karena aku lebih suka angka-angka daripada kalimat-kalimat, dan akujuga suka  pelajaran ekonomi saat SMA. Motivasinya saat itu adalah aku ingin mampu berkembang dari segi kompetensi maupun kepribadian. Dan dari cerita-cerita kakak kelas, aku merasa bahwa jurusan ini bisa memberi pengembangan diri seperti yang ku inginkan.

Seberapa sengit persaingan seleksi Akuntansi di Universitas Indonesia waktu itu?

Hemmm, sekitar 1:100 . . .

Apa suka duka mendirikan Integrity Learning Center (ILC)?

Dukanya ketika ILC baru berdiri, masih banyak mahasiswa yang enggan bergabung. Namun seiring berjalannya waktu, kepercayaan meningkat dan kami mendapatkan 63 mahasiswa binaan yang berhasil melewati studinya dengan gemilang. Ini yang menjadi sukacita terbesar kami yaitu mampu mentransfer ilmu kepada adik-adik kelas, baik di kelas formal maupun non formal dan melihat bahwa pemahaman mereka terhadap mata kuliah meningkat. Kebetulan kami berempat (pendiri ILC) adalah asisten dosen di kampus, sehingga kami bisa mendapatkan akses untuk bisa berkonsultasi dengan dosen-dosen apabila ada yang dirasa mengganjal dan kami juga mendapatkan bahan-bahan yang lebih tajam dan mendalam. Duka lainnya adalah ketika kami sudah mengajarkan secara sungguh-sungguh, masih ada mahasiswa yang bermalas-malasan, sehingga mereka tak mengerti. Namun, prospek ILC sangat baik, karena mahasiswa silih berganti/regenerasi. ILC juga dapat diperluas untuk umum, tidak hanya untuk Universitas Indonesia.

Ibel mendapatkan pekerjaan langsung setelah lulus kuliah. Tolong ceritakan !

Semenjak tahun lalu, aku aktif bertanya pada senior-senior yang sudah bekerja untuk mengetahui bagaimana budaya tempat mereka bekerja, apakah nilai-nilai yang perusahaan mereka emban sesuai dengan nilai-nilai yang ku pegang. Akhirnya aku memiliki keinginan untuk bekerja di beberapa perusahaan. Saat semester terakhir, aku rajin mencari info tentang perusahaan-perusahaan yang ku minati. Itu semua tidak datang dengan sendirinya, aku sendiri yang harus aktif mencari info dan mengejar setiap kesempatan yang ada.

Tempatku bekerja saat ini memiliki kompetisi yang begitu tinggi, untuk masuk ke dalamnya aku harus bersaing dengan ribuan orang dan untuk itu aku tahu, jika tidak mempersiapkan diri dengan baik maka aku tidak akan pernah bisa masuk. Oleh karena itu pada dalam setiap tesnya,  aku mengerjakan dengan sungguh-sungguh, namun tidak lupa untuk tetap berserah diri, karena aku yakin Tuhan sudah menetapkan jalan terbaik bagi setiap orang.

Ada 7 tahap tes yang harus ku lewati, dan ketika sampai tahap akhir  aku sungguh-sungguh mempersiapkan diri, banyak bertanya pada senior yang sudah bekerja di perusahaan ini, kembali membaca dan berlatih soal-soal pelajaran, dan juga latihan wawancara bersama teman-teman. Ada 2 orang yang diterima pada akhirnya, termasuk aku. Oh ya, jauh-jauh hari sebelum tes, aku juga mencari tahu tentang jalur yang akan aku masuki dan juga profil perusahaannya. Dan pada akhirnya, tips dan trik terakhir yang paling ampuh adalah doa.


Apa pesan-pesan Ibel untuk adik-adik SMA yang kurang mampu namun ingin melanjutkan kuliah melalui beasiswa?

Aku pun bukanlah berasal dari keluarga dengan harta yang berlimpah. Hal ini banyak mengajarkan bahwa apa yang aku dapatkan selama ini tidak serta merta turun dari langit. Jangan berpangku tangan dan menunggu datangnya kesempatan. Kesempatan itu tidak datang dengan sendirinya, kita harus jeli melihat dan mengejarnya. Tidak usah khawatir dengan pendapat orang yang meremehkan kita, jadikan itu sebagai motivasi dan membuat kita semakin kuat setiap harinya. Jangan pernah jadikan “kurang mampu” sebagai alasan untuk tidak mengenyam pendidikan yang baik. Ada begitu banyak beasiswa ditawarkan, carilah dan dapatkanlah. Ketika gagal, coba lagi, dan jangan menyerah sampai dapat. Jangan pernah takut untuk bermimpi!! Dengan doa dan usaha sepenuh hati, percayalah tidak ada yang sia-sia . . .

Categories:   Sosok

Comments

error: Content is protected !!