Kampusgw.com

Menu

Penimba Ilmu dari Bumi Siger

Assalamualaikum. Hi friends! Perkenalkan nama saya Susanto. Biasanya dipanggil Santo. Saya berasal dari daerah yang cukup pelosok di Kabupaten Lampung Tengah. Sekarang sedang kuliah Master (S2) Ilmu Kimia di Universitas Gadjah Mada (UGM). Alhamdulillah. Puji syukur senantiasa tercurah kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya berhasil menjadi salah satu penerima Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPPDN) Calon Dosen 2013.

Beasiswa BPPDN adalah beasiswa penuh yang diberikan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen Dikti Kemendikbud) Republik Indonesia kepada calon dosen, dosen, dan tenaga kependidikan. Biaya yang ditanggung mencakup SPP, biaya hidup, biaya domisili, biaya buku, biaya penelitian, dan biaya transportasi. Lebih lengkapnya kalian dapat lihat di panduan BPPDN yang dapat diunduh di http://beasiswa.dikti.go.id/dn. Prospek setelah lulus kuliah untuk alumni BPPDN Calon Dosen juga sangat menjanjikan yaitu diangkat sebagai dosen tetap non PNS.

Alasan saya memilih UGM, karena program studi Ilmu Kimianya telah terakreditasi A baik BAN-PT maupun oleh lembaga Iternasional. Selain itu juga fasilitas laboratorium, perpustakaan, dan gedung kuliah yang lengkap, serta dosen yang sangat berpengalaman dan bergelar guru besar.

Kalau ditanya perasaan saya setelah mendapatkan beasiswa tersebut seperti apa, ya tentunya sangat senang dan bersyukur sekali. Karena saya tahu betul banyak orang-orang yang jauh lebih pintar dari saya. Akan tetapi, Allah telah bermurah hati memberikan saya kesempatan di posisi saat ini. Ingin tahu kronologi tentang perjuangan saya sampai mendapat anugerah ini? Simaklah cerita selanjutnya.

Merajut Asa untuk Lanjut S1

Jujur saja, saya dilahirkan dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi. Namun, keinginan saya untuk kuliah sangat tinggi. Awalnya kuliah bagi saya terbatas pada mimpi karena seperti kita ketahui biayanya cukup tinggi. Namun Allah menuntun saya untuk melanjutkan studi. Pada saat saya masih duduk di semester 2 di kelas 3 SMAN 1 Kalirejo Lampung Tengah, saya ditawari untuk mendaftar program PKAB dengan Beasiswa Outrech dari Universitas Lampung. Saya pun mencoba ikut program tersebut dengan mengisi biodata dan melengkapi berkas-berkas pendaftarannya. Saat itu pilihan pertama saya adalah Program Studi Pendidikan Matematika, dan pilihan kedua pendidikan Kimia.

Beberapa bulan kemudian pengumuman keluar. Namun nama saya tidak ada dalam daftar nama siswa yang diterima dalam program tersebut. Info terakhir yang saya dapatkan penerima beasiswa outreach hanya satu untuk setiap progra, studi. Wajar saja saya tidak diterima karena persaingannya sangat ketat. Karena belum tahu, saat itu saya cukup sedih. Saya berusaha mengikhlaskannya karena saya pikir mungkin Allah telah menyiapkan rencana lain untuk saya. Dan benar saja, beberapa bulan kemudian saya baca di majalah dinding sekolah yang menempelkan info program Beasiswa Mengikuti Ujian (BMU) SNMPTN pada tahun 2009 dari Kemendikbud.

Pada pengumuman tersebut, diinformasikan ada beasiswa yang memberikan kesempatan kepada siswa yang kurang mampu secara ekonomi untuk melanjutkan studi S1. Rinciannya dananya ada biaya pendaftaran SNMPTN, biaya transportasi selama ujian, biaya hidup dan biaya SPP selama satu semester. Saya kemudian semangat lagi dan mencoba mendaftar program beasiswa tersebut. Alhamdulillah, saya mendapatkan Beasiswa tersebut dan saya diterima di program studi Pendidikan Kimia Universitas Lampung.

Perasaan saya saat itu senang sekali karena diberikan kesempatan untuk lanjut S1. Singkat cerita semester 1 terlewati. Untuk semester 2 saya mulai galau. Karena BMU hanya diberikan pada semester 1. Semester selanjutnya, saya diminta mencari sumber dana lain. Sayapun mencari-cari info beasiswa yang buka pada semester 2. Namun cukup sulit mendapatkan beasiswa pada semester genap. Beasiswa banyak dibuka pada semester ganjil. Pada saat itu, saya mendapatkan ada pendaftaran beasiwa BCA Finance. Saya pun berusaha medaftar dan mengirimkan berkas pendaftarannya. Namun, saya tidak mendaptkan beasiswa tersebut. Info terakhir yang saya dapatkan ternyata beasiswa itu ditujukan untuk jurusan tertentu saja.

Di tengah kesedihan saya, seorang teman menginformasikan pembukaan pendaftaran beasiwa BUMN Peduli Pendidikan. Awalnya saya kurang berminat mendaftar, karena masih kecewa dan salah satu syarat mendaftar harus memiliki rekening BRI. Pada saat itu, saya tidak mempunyai uang untuk buka rekening. Untungnya ada teman yang senasib dan mengajak mengikuti program beasiswa tersebut, dan teman saya itu memberi pinjaman uang untuk buka rekening BRI SIMPEDES. Tidak harus banyak isi, hanya sekitar Rp 150.000. Alhamdulillah. Kami pun bersama-sama melengkapi berkas pendaftaran baik surat keterangan sehat, surat keterangan domisili, buku rekening dll. Saya dan teman saya tadi mendapatkan beasiswa BUMN tersebut.

Perjuangan kuliah cukup berat. Mulai dari kiriman uang orang tua dan pencairan beasiswa yang telat sampai diusir dari rumah kost karena belum bayar. Namun semua itu dapat terlewati selama ada komunikasi yang baik, serta selalu berdoa mengharap pertolongan Allah. Karena saya yakin, Allah tidak akan menguji melebihi kemampuan hamba-Nya. Saat kuliah, saya pun mencari penghasilan sampingan yang mendukung akademik dan menambah pengalaman. Saya menjadi asisten dosen untuk praktikum kimia dan juga menjadi tutor membahas soal-soal ujian. Selain itu, saya juga mencoba mengajar privat dan di Bimbingan Belajar (Bimbel). Dan penghasilan pertama saya, Rp. 100.000 mengajar privat selama satu malam yang kemudian saya belikan baju. Alhamdulilah . . .

Setelah perjuangan yang panjang dan doa yang tiada henti-hentinya terucap, akhirnya saya dapat menyelesaikan studi S1 saya selama kurang lebih 3,5 tahun.

Ada tips ni agar lulus kuliah dengan cepat :

  1. Selalu belajar dengan rajin dan senantiasa berdoa

  2. Bisa membagi waktu untuk bermain dan belajar (displin waktu)

  3. Meminta ridho orang tua dan minta untuk selalu didoakan agar diberi kelancaran dan kesuksesan

  4. Membangun keakraban dengan kakak tingkat dan teman seangkatan, karena dari situ kamu akan tahu info tentang materi kuliah, metode ujian dan info-info tentang karaker dosen

  5. Mengusahakan agar IP tiap semester minimal 3, karena dengan modal ini kita dapat mengambil jumlah SKS yang maksimal tiap semester.

  6. Mengambil judul penelitian yang menarik dan tidak monoton, agar kita juga semangat mengerjakannya dan dosen pembimbing juga semangat membimbing kita

  7. Bagi pemeluk Islam, biasakan bershalat Dhuha karena karena Allah akan memberikan jalan keluar dan rezeki yang tidak disangka-sangka, dan biasakan shalat Hajat.

Merajut Asa di program Master melalui BPPDN

Setelah menyelesaikan studi S1, rencananya saya akan mengikuti tes CPNS 2013. Namun, ternyata Allah berkehendak lain. Ketua program studi S1 saya menawarkan 10 alumni, termasuk saya untuk mendaftar program BPPDN Calon Dosen tahun 2013. Saya cukup galau, antara mau mengikuti tes CPNS atau lanjut studi S2 melalui BPPDN. Namun saya putuskan untuk mengikuti program BPPDN, setlah sebelumnya berkonsultasi dan meminta izin kepada orang tua.

Saya pun berusaha mencari apa si itu BPPDN di internet. Alhamdulillah, saya menemukan situs web seperti yang saya tulis di awal tadi. Saya pun mengunggah panduan BPPDN dan mempelajari dengan seksama. Ternyata untuk calon dosen, hanya dibuka untuk lajut S2 dan S3 di 15 PTN di Indonesia, dan hanya beberapa yang memiliki prodi S2 Ilmu Kimia yang membuka pendaftaran pada saat itu. Ada UGM, UNPAD, ITS, ITB dan sebagainya. Saya pun memutuskan UGM sebagai tempat saya lanjut S2, dengan pertimbangan seperti yang telah saya katakan diawal, dan berdasarkan info : pada tahun sebelumnya UGM merupakan salah satu PTN yang memiliki kuota penerima beasiswa Unggulan (sekarang namanya BPPDN Calon Dosen) yang cukup banyak. Ternyata teman-teman saya juga banyak berpikiran sama dengan saya. Akhirnya Ketua Program Studi saya menyarankan agar menyebar, namun saya dan beberapa teman saya tetap kekeuh untuk memilih UGM. Ada teman lain yang memilih ITB, ITS, dan IPB.

Kemudian, saya dan teman-teman yang lain pun mencari info tentang pembukaan pendaftaran mahasiswa S2 yang dipilih masing-masing, mendaftar program BPPDN secara online, lalu membayar biaya pendaftaran S2 dan menyiapkan berkas-berkas pendaftaran program beasiswa tersebut. Setelah berkas lengkap, kemudian saya mengirimkan berkas-berkas tersebut ke Prodi tujuan S2 via Tiki melalui bantuan teman yang sudah kuliah di sana, agar lebih yakin berkasnya sampai.

Kemudian saya mencari info tentang ujian masuk di UGM dan mencari-cari materi latihan soal-soal tes, dan tentu saja memperlajarinya agar tahu bentuk soal dan melatih diri sebelum mengikuti tes masuk. Sekedar info saja, untuk ujian masuk S2 UGM, ada dua jenis soal ujian yaitu tes PAPS untuk potensi akademik dan tes AcEPT untuk kemampuan bahasa Inggris. Kemudian saya berangkat ke Yogyakarta mendekati hari tes dilaksanakan dan menginap di rumah teman. Alhamdulillah sebelumnya dapat kenalan dari seorang teman, sehingga dapat menginap di situ.

H-1 sebelum tes dilaksanakan, saya berkunjung ke UGM untuk meninjau lokasi tes, agar pada saat hari H tes tidak belepotan. Pada saat hari H tes dilaksanakan, saya berangkat pagi-pagi sekali bersama teman agar tidak terjebak macet. Setelah menyelesaikan tes, saya mengantarkan teman saya yang lain ke tempat menginapnya di sekitas Ambarukmo plaza (Amplas) via Trans Yogya. Dengan 3000 Rupiah bisa keliling Yogya, transit tak perlu bayar. Ups, malah promosi. hehehehe. Namun saya sempat “muter-muter” di kota itu karena tidak tahu dengan jelas harus transit di mana. Karena nama tempatnya banyak diucapkan dengan singkata-singkatan. Sehingga sempat bingung.

Kemudian beberapa hari setelah tes, saya pulang ke Lampung dan tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada teman dan keluarganya yang saya tinggali selama tes di Yogyakarta.

Kurang lebih satu bulan setelah pelaksanaan Ujian Masuk UGM, hasilnya pun diumumkan. Alhamdulillah saya diterima menjadi calon mahasiswa S2 di UGM. Pada tanggal yang sudah ditentukan, saya berangkat ke Yogya untuk melakukan daftar ulang (heregristasi), dengan harap-harap cemas tentunya karena pada saat itu hasil penerima BPPDN belum diumumkan. Namun beberapa hari kemudian, hasil penerima BPPDN untuk calon dosen diumumkan, dan Alhamdulillah, nama saya ada dalam daftar penerima beasiswa tersebut. Kemudian saya mendaftar ulang di Direktorat Akademik UGM dengan melengkapi berkas dan dengan hanya membayar biaya pembuatan KTM saja sebesar Rp 50.000, setelah sebelumnya mengurus berkas di Direktorat Keuangan UGM. Alhamdulillah puji syukur senantiasa terucapkan kehadirat Allah SWT. Saat ini saya telah menyelesaikan kuliah semester 1 di UGM.

Sebelum saya akhiri, saya akan memberikan beberapa tips agar mendapatkan beasiswa BPPDN Calon Dosen. Adapun tips-tipsnya adalah sebagai berikut:

  1. Cari informasi tentang BPPDN, untuk pedoman BPPD tahun 2013 dapat dilihat di situs web http://beasiswa.go.id/dn

  2. Pelajari dengan seksama pedoman BPPDN tersebut dan ikuti aturan mainnya

  3. Pilih Prodi S1 dan S2 yang linear, karena kriteria agar diterima bidang ilmunya harus linear. Misalnya S1nya bidang kimia, S2 nya juga bidang Kimia.

  4. Minta rekomendasi dari pembimbing akademik, pembimbing skripsi, ketua prodi, ketua jurusan, Dekan dan Rektor S1

  5. Daftar BPPDN secara online dan upload berkas yang diperlukan, biasanya foto dan rekomendasi dari rector saat S1

  6. Mendaftar prodi S2 tujuan dan melengkapi berkas-berkas yang disyaratkan, dan kirimkan berkas-berkas pendaftaran jauh-jauh hari sebelum tanggal batas yang ditentukan

  7. Siapkan diri menghadapi tes ujian masuk S2. Carilah info tentang tesnya, belajarlah mengerjakan latihan soal-soalnya

  8. Bagi yang beragama Islam, pada malam sebelum hari H, shalatlah Tahajud dan shalat hajar agar langkah kita dipermudah

  9. Jangan lupa meminta Ridho dan doa dari orang tua kita agar langkah kita dipermudah

  10. Bagi yang beragama Islam, biasakanlah shalat Dhuha setiap pagi, karena Allah akan memberikan rezeki kepada kita dari arah yang tidak disangka-sangka

  11. Tetap optimis dan berbaik sangka kepada Allah, karena Allah tahu mana yang terbaik bagi hamba-Nya.

Sekian cerita dan tips dari saya. Bila ada kesalahan dalam penyampaian, saya mohon maaf. Karena yang sempurna itu milik Allah, yang salah itu milik hamba-Nya termasuk saya.

Jangan patah semangat kawan. Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sebelum kaum tersebut mengubahnya. Yakinlah Allah tidak akan menguji hamba-Nya melebihi kemampuan hamba-Nya. Sesudah kesulitan ada kemudahan. Jadikanlah shalat dan doa sebagai penolongmu. Jadilah yang terbaik dan bermanfaat. Semoga bermanfaat. Aamiin.

Wassalam.

Categories:   Sosok

Comments

error: Content is protected !!