Kampusgw.com

Menu

Kenalilah Ragam Beasiswa Pemerintah

Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan adalah indikator kemajuan suatu bangsa. Karena pendidikan dapat mencetak selapis “bibit emas” untuk eskalator pembangunan, terlebih lagi di negara berkembang seperti Indonesia. Pendidikan laksana investasi. Karena buah manfaat pendidikan dapat dirasakan secara maksimal di kemudian hari. Dokter, dosen/guru, arsitek, peneliti, ekonom, sejarawan, psikolog dan beragam profesi lainnya dapat hadir di tengah masyarakat setelah menempuh pendidikan pada level tertentu.

Sayangnya, pendidikan tinggi belum dapat dinikmati oleh semua anak bangsa. Padahal dalam UUD 1945 Bab XIII Pasal 31 tentang Pendidikan disebutkan dengan jelas. bahwa: 1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran; 2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur undang-undang.  Menurut data United Nations Human Development Report  (UNHDR),  indeks pembangunan manusia Indonesia bertengger pada urutan ke-108 dari 169 negara pada tahun 2010. Posisi ini masih kalah jauh dibandingkan dengan negara-negara jiran di Asia Tenggara yaitu Singapura (27), Brunei Darussalam (37), Malaysia (57), Thailand (92), dan Filipina (97).

Walaupun pemerintah telah memberikan anggaran 20% untuk pendidikan, kenyataannya APK (Angka Partisipasi Kasar) perguruan tinggi nasional pada 2009/2010 baru mencapai 18,36%. Dengan kata lain, pendidikan tinggi di negeri ini baru dapat dinikmati oleh segelintir orang. Apalagi dengan biaya biaya kuliah yang dari tahun ke tahun semakin melangit, harapan “Wong Cilik” untuk memasukkan putera-puterinya ke bangku perguruan tinggi semakin tipis. Singkat kata, hanya warga “berkantong tebal” yang dapat mengantarkan anaknya ke jenjang sarjana.

Beruntung, dari tahun ke tahun semakin banyak beasiswa yang ditawarkan untuk para lulusan SMA/SMK sederajat, baik dari pemerintah maupun swasta. Mulai dari beasiswa penuh, beasiswa parsial, beasiswa mahasiswa berprestasi, beasiswa magang, beasiswa penelitian, beasiswa kewirausahaan, sampai pinjaman lunak.  Dari semua ragam beasiswa tersebut, beasiswa penuh adalah yang paling kompetitif untuk didapatkan. Hal ini amatlah beralasan karena penerima beasiswa tidak hanya dibebaskan biaya kuliah, namun juga mendapatkan biaya hidup sampai lulus. Sayangnya, sosialisasi informasi beasiswa tersebut belum optimal. Alhasil, penerima beasiswa tersebut didominasi anak-anak yang tinggal diperkotaan.

Salah satu ragam beasiswa dari pemerintah yang menjadi primadona lulusan SMA adalah BUD (Beasiswa Utusan Daerah). Beasiswa tersebut direkomendasikan dan dibiayai oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan atau lembaga swasta, yang bila lulus diharapkan kembali ke daerah untuk membangun daerah. Program Beasiswa Santri Berprestasi Kementerian Agama Republik Indonesia adalah salah satu ragam BUD. Beberapa perguruan tinggi negeri favorit yang menjadi mitra Kementerian Agama antara lain Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, IAIN Sunan Ampel Surabaya, IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, IAIN Walisongo Semarang, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Beasiswa unggulan dari pemerintah yang paling fantastis dan belum banyak dikenal publik adalah Bidik Misi. Program beasiswa yang memiliki slogan “menggapai asa, memutus mata rantai kemiskinan” tersebut memungkinkan penerima beasiswa untuk memilih perguruan tinggi negeri favorit yang berada dari Sabang sampai Merauke. Tercatat 117 perguruan tinggi negeri yang menjadi mitra Bidik Misi; baik berwujud universitas, institut, politeknik, maupun sekolah tinggi dengan pilihan semua program studi. Dari segi pemerataan, dapat dikatakan bahwa Bidik Misi adalah program beasiswa terbaik untuk jenjang S1 dalam sejarah pendidikan Indonesia. Hal ini dapat dibandingkan dengan program lain yang biasanya menempatkan penerima beasiswa di perguruan tinggi negeri di pulau Jawa saja.

Tidak hanya itu, pemerintah juga memiliki program beasiswa lain yang belum banyak dipahami masyarakat akar rumput. Tidak lain adalah BU (Beasiswa Unggulan). Program yang bernaung dibawah Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal Pendidikan Nasional ini memiliki misi luhur untuk melahirkan insan terbaik bangsa yang memiliki pemahaman kebangsaan secara komprehensif, integritas dan kredibilitas tinggi, berkepribadian, unggul, moderat, serta peduli terhadap kehidupan bangsa dan negara. Adapun tujuan utama BU ialah untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Indonesia berdaya saing global, sehingga mendukung pembangunan dan pengembangan potensi daerah masing-masing melalui prestasi putra-putri terbaiknya dalam dunia pendidikan.

BU hadir untuk semua jenjang, dari DIV/S1 sampai S3 untuk program studi di dalam dan luar negeri. Selain itu sasaran program ini juga mencakup juara olimpiade sains/teknologi nasional dan internasional; pemenang LKS (Lomba Kompetensi Nasional); berbagai lomba di bidang sains, teknologi, seni, budaya dan olahraga; lulusan terbaik SMA sederajat; lulusan Cumlaude perguruan tinggi; penulis, Pencipta, Peneliti, Seniman, Olahragawan, dan Tokoh (P3SWOT) berprestasi; dan masih banyak lagi.

Beragam beasiswa diatas hanyalah 3 contoh dari program pemerintah pusat. Masih banyak lagi program beasiswa yang dimotori oleh pemerintah daerah (provinsi/kota/kabupaten). Apalagi saat ini beasiswa dari pihak swasta semakin menjamur. Sebut saja Paramadina Fellowship, Beasiswa Jababeka, Beasiswa Trisakti, Beasiswa CIMB Niaga, ASEAN Scholarship, Beasiswa BCA Finance,Beasiswa BAZNAS, dan beasiswa lain yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Ungkapan “banyak jalan menuju Roma” memang terdengar klise, namun maknanya tidak pernah lekang oleh waktu. Untuk itu tiada alasan untuk pesimis, yang terpenting adalah ada semangat untuk menjadi lebih baik. Apakah Anda tertarik untuk menjadi beswan selanjutnya?

Categories:   Beasiswa

Comments

error: Content is protected !!