Kampusgw.com

Menu

Suhariyanto Putra: Jebolan Paramadina Fellowship Yang Sukses Membesut Gerakan Tunas Bangsa  

Beasiswa memang memiliki banyak cerita. Khususnya bagi orang-orang yang benar-benar merasa terbantu karenanya. Darah, keringat, dan air mata senantiasa menjadi “teman”-nya ketika memperjuangkannya.

Penerima beasiswa rata-rata merupakan orang-orang yang berprestasi. Baik bidang akademik maupun non-akademik. Mereka dituntunt untuk tidak hanya pandai di dalam kelas, tapi juga cerdas bersosial. Mereka diharapkan tidak hanya pintar untuk dirinya sendiri, akan tetapi bisa menjadi penabur inspirasi bagi masyarakat.

Suhariyanto Putra ialah satu dari berderet anak bangsa yang bisa melanjutkan pendidikan tinggi berkat beasiswa. Pria asal Kudus, Jawa Tengah ini selulus SMA tidak langsung melenggang ke bangku kuliah karena masalah biaya. Oleh karena itu, ia sempat menjadi buruh di salah satu pabrik.

Keinginan untuk mengubah nasib mendorong Suhariyanto Putra untuk bisa berkuliah dengan jalur beasiswa. Pada tahun 2008 Tuhan mengabulkan doanya sehingga ia bisa menjadi satu di antara segelintir lulusan SMA yang berkesempatan melanjutkan pendidikan tinggi lewat jalur beasiswa

Ya, Suhariyanto Putra ialah penerima Paramadina Fellowship (PF) angkatan pertama. Ia mendapatkan beasiswa penuh di Universitas Paramadina Jakarta dengan jurusan Psikologi. Tiga tahun kemudian (tepatnya 2 tahun 10 bulan), ia mampu menamatkan studinya sebagai salah satu lulusan tercepat dan terbaik.

Selulus dari Universitas Paramadina, Suhariyanto Putra sempat bekerja di suatu perusahaan. Ia tergerak untuk menjadi inspirasi untuk negeri dengan mengikuti Gerakan Indonesia Mengajar sebagai Pengajar Muda. Setelah itu, ia kembali bekerja di sebuah perusahaan. Di luar itu, ia mendirikan dan memimpin Gerakan Tunas Bangsa yang begitu inspiratif.

Siapa sebenarnya sosok Suhariyanto Putra? Bagaimana perjalanan kuliah dan karirnya? Mengapa ia mendirikan Gerakan Tunas Bangsa? Dan bagaimana pesan-pesannya untuk sahabat Kampusgw.com? Simak nukilan wawancara berikut.

Siapa nama lengkap Anda?

Suhariyanto Putra.

Apa kesibukan Anda sehari-hari?

Saat ini saya bekerja di Midplaza Holding, yaitu group perusahaan yang bergerak di bidang Hospitality, Property, IT, Plantation, Manufacturing dan bisnis yang lainnya. Alhamdulillah sekarang dipercaya untuk menangani Learning & Talent Development. Di luar itu, saya menjalani peran sebagai Managing Director dan Founder Gerakan Tunas Bangsa (www.tunasbangsa.id); sebuah gerakan sosial yang memiliki fokus dalam mengembangkan potensi anak-anak muda di daerah Kudus dan sekitarnya.

Sebelum Anda fokus di dunia HR, apakah Bapak pernah bekerja di bidang lain?

Pertama kali lulus kuliah dari Universitas Paramadina Jakarta, Alhamdulillah saya langsung bekerja di bidang sumber daya manusia (HR). Memang dari awal saya ingin bekerja di bidang HR agar sesuai dengan latar belakang pendidikan yang saya miliki.

Namun, sebelumnya memang saya pernah bekerja di bidang pendidikan yaitu sebagai pelatih, pengajar dan pendidik di sekolah, Bimbingan Belajar (Bimbel) dan juga di kampus sebagai asisten dosen di mana mengajar adik-adik angkatan untuk mata kuliah tertentu.

Kalau ditarik benang merahnya, sebenarnya saya suka dunia pengembangan. Dunia di mana membantu pengembangan diri orang melalui aktivitas seperti mengajar, diskusi, mentoring dan lain-lain. Alhamdulillah sekarang di perusahaan juga diberi kesempatan dan kepercayaan untuk sharing dan berbagi ilmu dan pengalaman dengan menjadi Trainer (Fasilitator).

Bisa diceritakan latar belakang pendidikan Anda?

Saat ini saya tercatat sebagai Sarjana Psikologi, dari Universitas Paramadina, Jakarta.

Anda dikenal sebagai salah satu lulusan tercepat ketika menempuh S1 di Universitas Paramadina. Berapa lama sih masa studi Anda?

Alhamdulillah. Sebenarnya saya sendiri tidak ambisius untuk bisa menyelesaikan pendidikan S1 saya dengan predikat tercepat. Saya hanya menjalankan peran saya sebagai mahasiswa dengan sebaik-baiknya. Bagaimana caranya? Saya hadir di kelas, mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen, aktif di kelas, aktif organisasi serta berusaha untuk mempertahankan IPK saya dan berprestasi di luar akademik. Karena saat itu merupakan kewajiban saya sebagai salah satu penerima beasiswa di Universitas Paramadina. Alhamdulillah, akhirnya saya bisa menyelesaikan studi S1 dalam kurun waktu 2 tahun 10 bulan dengan total 6 semester.

Anda dikenal sebagai salah satu penerima beasiswa penuh – Paramadina Fellowship. Bisa share apa saja sih tips dan trik  untuk mendapatkan beasiswa tersebut?

Alhamdulillah, saya mendapatkan anugerah mendapatkan beasiswa Penuh di Universitas Paramadina, Jakarta (Paramadina Fellowship). Hal yang perlu diperhatikan untuk bisa mendapatkan beasiswa tersebut antara lain:

  • Memenuhi minimal syarat yang ditetapkan oleh pemberi beasiswa. Baik di bidang akademis maupun non akademis. Misalnya nilai rapor & aktif organisasi
  • Bangun karakter positif dalam diri. Misalnya dengan ikut kegiatan-kegiatan positif seperti ektrakurikuler, aktif di kegiatan sosial, aktif berprestasi atau ikut kegiatan pengembangan diri.
  • Berkontribusi positif di lingkungan di mana berada. Misal di sekolah, berusaha untuk menjadi siswa yang memberi dampak positif. Jangan menjadi siswa yang biasa-biasa saja. Coba pikirkan apa yang membedakan Anda dengan siswa yang lainnnya.
  • Jangan takut untuk mencoba, mencoba dan mencoba. Terkadang, hal pertama yang ada di pikiran kita sebelum mendaftar apapun itu; baik beasiswa, pertukaran pelajar, lomba dan lain-lain. Jika memang Anda memenuhi persyaratan, silahkan daftarkan diri Anda. Keberanian Anda mencoba akan membukakan jalan Anda untuk berhasil.
  • Kenali diri (potensi, kelebihan, kelemahan) sehingga Anda bisa bermain strategi beasiswa mana yang cocok dengan diri Anda. Setiap pemberi beasiswa akan mencari kandidat tertentu yang sesuai dengan nilai-nilai yang mereka punya. Mereka sudah menetapkan kriteria tertentu yang dicari. Coba gali diri Anda, cocokkan diri Anda dengan kriteria yang mereka cari.

Kabarnya Anda pernah menjadi Pengajar Muda yang digagas oleh Gerakan Indonesia Mengajar. Di mana Anda ditempatkan, apa pengalaman paling berkesan, dan bagaimana pengalaman tersebut mampu mewarnai kehidupan dan karir Anda seperti sekarang?

Setelah lulus kuliah dan bekerja di salah satu perusahaan, saya akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Gerakan Indonesia Mengajar. Saya di tempatkan di Desa Sekodi, Kabupaten Bengkalis, Riau selama lebih kurang 14 bulan. Kalau ditanya pengalaman yang paling berkesan, rasanya banyak sekali yang berkesan. Kenapa begitu?

Di sana saya hidup sendiri. Di daerah yang sinyal listrik saat itu belum ada, sinyal telfon/internet juga terbatas. Air putih tidak ada (harus menunggu hujan datang) karena di sana tanah gambut sehingga hanya ada air gambut. Selain itu, saya terkesan dengan anak-anak yang antusias belajar, masyarakat yang begitu hangat dan terbuka, tinggal bersama keluarga yang begitu sayang dan peduli. Semuanya memiliki kesan tersendiri dalam hati saya. Gambaran ceritanya bisa dilihat dalam video ini (https://www.youtube.com/watch?v=XH0Kax66oHU).

Hampir semua pengalaman memiliki kesan tersendiri. Salah satu contohnya adalah saat saya ingin menjalankan ibadah puasa Senin & Kamis. Di mana orang tua angkatku di sana tidak menjalankan ibadah puasa sunah tersebut. Tetapi Ibu saya rela bangun pukul 03.00 Pagi dan menyiapkan makanan sahur untuk saya. Bayangkan, di tengah-tengah kegelapan, hanya dengan cahaya lampu teplok (dari solar) beliau bangun dan masak menyiapkan makanan. Saya kaget ketika saya bangun dan melihat Ibu sudah di dapur untuk menyiapkan makanan untuk saya.

Saat ban motor saya bocor di tengah hutan. Saat itu malam dan gelap karena tidak ada listrik. Orang tua dan adik saya bersedia menjemput saya dan membantu saya membawa motor yang bannya bocor tersebut. Saat motor saya kotor, karena jalanan becek karena hujan; anak-anak menawarkan diri untuk mencuci motor tersebut. Atau anak-anak yang menawarkan diri mengambilkan kelapa dan menyiapkannya untuk saya minum. Anak-anak yang mencoba menarik tangan kanan dan kiri saya, menarik baju dan kaki saya hanya karena ingin saya mengajar di kelasnya. Rasa-rasanya semua berkesan.

Pengalaman 14 bulan di sana bagi saya adalah sekolah kepemimpinan di mana saya dilatih untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Saya dilatih menjadi manusia yang selalu bersyukur dengan keadaan apapun; menjadi pribadi yang bisa beradaptasi dan diterima di masyarakat, dilatih untuk bisa bekerja sama dengan aktor-aktor di desa, di sekolah, kecamatan bahkan kapupaten; dibentuk untuk berani berkeksplorasi diri; inisiatif untuk melakukan berbagai hal yang menjadi kebutuhan di sana; berlatih untuk terus optimis membantu memaksimalkan potensi anak-anak, pemuda, dan potensi desa di sana. Berlatih untuk menjadi fasilitator bagi guru-guru, anak-anak, orang tua murid, dll. Banyak hal yang dipelajari yang sejatinya mengembangkan kompetensi yang ada dalam diri.

Kalau ditanya bagaimana pengalaman di sana mempengaruhi kehidupan karir sekarang? Pastinya berpengaruh. Aktivitas yang saya kerjakan sekarang berhubungan dengan pengembangan diri. Selama di desa penempatan saya juga berkutat dengan dunia pengembangan diri dan potensi dari anak-anak, pemuda dan guru-guru di sana. Menjadi narasumber untuk beberapa kegiatan pelatihan untuk guru-guru di sana. Hal tersebut sama seperti yang saya lakukan sekarang di mana saya mengajar dan mengembangkan kompetensi orang lain.

Anda dikenal sebagai lulusan Psikologi. Bagaimana latar belakang pendidikan tersebut membentuk dan mempengaruhi pola pikir hingga keberhasilan Anda hingga saat ini?

Alhamdulillah, di Psikologi saya belajar untuk melihat manusia seutuhnya dengan kelebihan, potensi dan kekurangan yang ada. Mindset bahwa setiap manusia punya potensi baik yang harus dikembangkan menjadi salah satu mindset yang saya bawa sampai sekarang sebagai orang HR. Termasuk diri saya. Saya memiliki potensi baik yang harus saya kembangkan dan bagikan kepada orang lain.

Psikologi membentuk diri menjadi lebih dewasa dalam melihat sesuatu. Saya banyak berefleksi diri, berkomtemplasi untuk mengenali diri sendiri, dan lebih mengenali orang lain. Belajar untuk memahami apapun yang terjadi di lingkungan maupun yang dilakukan orang lain. Mengapa orang bisa seperti itu, mengapa ini terjadi, mengapa mereka melakukan itu. Saya harus mencari tahu untuk bisa memahami lebih dalam.

Dunia HR banyak diisi oleh mahasiswa dari jurusan Psikologi, Hukum dan Manajemen. Bagaimana peluang kerja di posisi tersebut dari teman-teman jurusan lainnya?

Kalau kita lihat beberapa lowongan untuk dunia HR yang dicari adalah mereka yang lulus dari jurusan Psikologi (biasanya untuk menjadi recruitment, training, assessment center), Manajemen SDM dan Hukum (biasanya untuk menangani industrial relation).

Dunia HR adalah dunia manusia. Sepanjang kita suka dan memiliki passion dalam bidang HR atau suka mengurusi “manusia” apapun latar belakang pendidikannya, saya rasa bisa untuk mendalami dunia HR.

Tidak ada skill yang tidak bisa dipelajari. Semua skill bisa dipalajari asal ada kemauan dan sikap positif dalam diri.

Beberapa orang HR yang saya kenal juga tidak memiliki latar belakang tiga jurusan di atas. Tetapi karena ketertarikan dan passion-nya akhirnya mereka bergelut dan mendalami dunia HR dan banyak yang berhasil dan sukses.

Beberapa mahasiswa tidak memiliki pengalaman magang ketika kuliah. Sebenarnya, seberapa signifikan nilai tambah pelamar kerja fresh graduate yang pernah mengambil magang?

Fresh Graduate yang pernah magang tentunya memiliki nilai lebih dibandingkan mereka yang lulus tanpa ada “pengalaman”. Magang ini bermacam-macam pengertiannya. Bisa magang di sebuah perusahaan, bisa ikut project-project pekerjaan atau sebagai tenaga lepas. Pengalaman tersebut tentunya membekali fresh graduate tentang dunia kerja, bagaimana berinteraksi dengan rekan kerja, bagaimana proses kerja, dan sarana untuk mengaplikasikan teori yang mereka pelajari selama kuliah. Beberapa bukti yang ada adalah mereka yang pernah magang berkesempatan mengerjakan proyek-proyek untuk mengasah kompetensi.

Apa sih suka dan duka bekerja di bidang SDM, khususnya bagian Pelatihan?

Bekerja di bidang Sumber Daya Manusia tentunya banyak berhubungan dengan manusia dan kita tahu bahwa manusia itu banyak sekali sisi uniknya. Sukanya adalah banyak belajar dari berbagai orang yang ditemui atau di kenal, baik teman-teman kuliah, teman-teman kantor, peserta training dan semua orang. Jadi semakin kaya dan luas jika bertemu dengan berbagai macam karakter, sifat, kepribadian, bakat, minat dan lain-lain. Banyak dan beragamnya karakter, sifat, minat, bakat dan perilaku yang dimunculkan manusia menjadikan kita semakin tertantang untuk belajar. Saya belajar banyak dari peserta training; belajar dari pengalamannya, semangatnya, ilmunya, nilai-nilai yang diyakininya, prinsip hidupnya dan lain-lain.

Kalau dukanya sih ada, tetapi tidak banyak. Biar masing-masing dari kita sendiri yang  mendefinisikan. Sepanjang kita melihat bahwa setiap tantangan itu adalah pembelajaran, maka semua akan baik-baik saja.

Apa pengalaman paling mengesankan Bapak selama bekerja di bidang SDM?

Pengalaman yang berkesan adalah bertemu dengan banyak orang, berdiskusi dan berbagi cerita, pengalaman serta ilmu atau prinsip hidup. Hal yang berkesan lainnya adalah ketika orang lain yang kita bantu menjadi lebih baik dan lebih sukses serta berhasil. Itu sebuah kepuasan dan kebahagiaan yang tidak bisa dibeli.

Apa karakter yang harus dimiliki oleh orang-orang yang bergelut di bidang HR?

  • Memiliki karakter positif (open minded)
  • Memiliki passion untuk mengembangkan orang lain
  • Suka bertemu & berhubungan dengan orang lain
  • Selalu belajar
  • Bersedia menerima saran & masukan

Anda dikenal sebagai pendiri Gerakan Tunas Bangsa. Mungkin bisa dijelaskan lebih lanjut? 

Gerakan Tunas Bangsa adalah sebuah inisiasi sosial yang lahir untuk membimbing, menuntun, membekali dan memberikan sejumlah donasi untuk membantu siswa-siswi dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mereka lebih berprestasi dan siap menghadapi tantangan pendidikan yang lebih tinggi. Tunas Bangsa merupakan kependekan dari Tuntun Anak Bangsa, Bantu Gapai Beasiswa. Gerakan Tunas Bangsa menjadi tempat berkumpulnya siswa-siswi berpotensi serta tempatnya mentor (pembimbing) yang nantinya mereka akan berinteraksi satu sama lain untuk mendorong siswa-siswi (mentee) agar terus optimis memandang masa depan dan mewujudkan mimpi-mimpi mulianya. Saya dan rekan-rekan relawan/donatur di Gerakan Tunas Bangsa ingin anak-anak yang berpotensi ini berhasil dan sukses suatu saat nanti.

Saya ingin tunas-tunas bangsa yang memiliki potensi bisa menjadi pribadi yang lebih baik, bisa melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya, optimis memandang masa depan, dan tidak mudah putus asa. Oleh karena itu, sosok mentor diperlukan sebagai sosok yang terus mendorong mereka untuk maju. Kebahagiaan saya dan relawan/donatur yang lain adalah ketika tunas-tunas bangsa ini bisa berhasil mencapai puncak potensi tertinggi yang mereka miliki. Apa yang saya dan relawan/donatur kontribusikan selama ini akan menjadi catatan kecil perjalanan hidup masing-masing. Sebuah catatan perjalanan hidup yang penuh makna dan arti tersendiri di hati ini.

Apa yang melatarbelakangi Anda menggagas Gerakan Tunas Bangsa?

Jawaban lengkapnya saya sudah coba tuliskan di sini http://suhariyantoputra.com/ini-bukan-tentang-saya-ini-tentang-mereka-tunas-tunas-bangsa-indonesia/. Secara singkatnya karena saya ingin anak-anak berpotensi bisa mencapai cita-citanya. Tunas Bangsa hadir untuk menuntun, mendorong mereka, membukakan mindset, membukakan jendela, memberikan informasi untuk mereka agar mereka optimis menggapai mimpi mulianya. Kami hadir melengkapi pendidikan di sekolah dengan membelaki mereka dengan berbagai usaha untuk meningkatkan kompetensi dirinya.

Kenapa saya ingin membantu mereka? Karena saya dulu pernah di posisi mereka, di mana banyak orang yang membimbing, membantu, memberikan informasi dan motivasi untuk terus maju dan berjuang. Saya ingin melakukan hal sama yang saya bisa dan ingin mengajak banyak orang untuk terlibat.

Saya mengajak semua orang yang peduli dan ingin berkontribusi untuk bersama-sama menggerakkan gerakan sosial ini dengan jalan menjadi Pemberi Beasiswa (Donatur sekaligus mentor) maupun relawan pengurus. Saya yakin, masih banyak orang-orang baik yang ingin berbagi dan berkontribusi untuk sekelilingnya. Informasi tentang Gerakan ini bisa diakses melalui http://www.tunasbangsa.id/

Apakah masyarakat luas bisa turut andil dalam membesarkan Gerakan Tunas Bangsa?

Bisa banget. Kami terbuka kepada siapapun yang ingin berkontribusi di Gerakan Tunas Bangsa. Sebagai contoh:

  • Menjadi donatur (pemberi beasiswa) sekaligus mentor untuk adik-adik
  • Membantu menjadi relawan (baik pengurus atau relawan lepas)
  • Menjadi narasumber (volunteer) dengan berbagi ilmu dan keterampilan kepada adik-adik
  • Menjadi Narahubung informasi dengan mengajak orang lain untuk membantu Gerakan ini

Kami tidak membatasi niat baik siapapun yang ingin berkontribusi untuk kebaikan.

Apa syarat menjadi donatur Gerakan Tunas Bangsa?

Syarat Donatur & Mentor Gerakan Tunas Bangsa adalah:

  • Semua warga negara Indonesia yang peduli akan pendidikan
  • Bersedia dan berkomitmen untuk menjadi donatur selama 1 tahun ajaran berjalan (misalnya Juli 2017 – Juni 2018), dengan menyerahkan surat kesanggupan menjadi donatur kepada pihak management Gerakan Tunas Bangsa beserta pilihan periode transfer yang ada
  • Bersedia dengan sukarela untuk mengikuti kegiatan pendampingan, pengembangan siswa jika memungkinkan.

Apa syarat menjadi Mentor Gerakan Tunas Bangsa?

Syarat Donatur & Mentor Gerakan Tunas Bangsa adalah:

  • Semua warga negara Indonesia yang peduli akan pendidikan
  • Bersedia dan berkomitmen untuk menjadi donatur sekaligus mentor selama 1 tahun ajaran berjalan (misalnya Juli 2017 – Juni 2018), dengan menyerahkan surat kesanggupan menjadi donatur kepada pihak management Gerakan Tunas Bangsa beserta pilihan periode transfer yang ada
  • Bersedia dengan sukarela untuk mengikuti kegiatan pendampingan, pengembangan siswa jika memungkinkan
  • Bersedia untuk berjejaring dengan adik-adik mentee, berbagi inspirasi dan motivasi kepada adik-adik.

Apa syarat menjadi Mentee Gerakan Tunas Bangsa?

Syarat penerima Beasiswa (Mentee Gerakan Tunas Bangsa) adalah:

  • Siswa-siswi SMP kelas IX/ SMA Kelas X & XI di Kudus dan sekitarnya
  • Memiliki semangat belajar yang tinggi
  • Memiliki prestasi di kelas (ditunjukkan dengan nilai rapor setiap semester) atau mereka yang mendaapatkan rangking 1, 2 dan 3 di kelas
  • Untuk SMP Kelas IX, menyerahkan fotocopi rapor kelas VII sampai semester terakhir siswa tersebut sekolah
  • Untuk SMA Kelas X, menyerahkan fotocopi rapor kelas VII sampai semester terakhir siswa tersebut sekolah
  • Untuk SMA Kelas XI, menyerahkan fotocopi rapor kelas X sampai semester terakhir siswa tersebut sekolah
  • Berasal dari keluarga yang kurang mampu secara finansial
  • Aktif dalam kegiatan sekolah, pengambangan kemampuan baik akademis maupun non akademis ditunjukkan dengan sertifikat yang dimiliki (jika ada).
  • Memenuhi persyaratan dan lulus tes seleksi yang ditetapkan oleh Gerakan Tunas Bangsa.

Apa sebenarnya passion Anda?

Passion saya adalah mengajar, berbagi inspirasi dan memotivasi orang lain. Membantu pengembangan diri orang lain adalah sesuatu yang saya membuat saya menjadi hidup dan berarti.

Di usia berapa Anda menemukan passion? 

Saya menyadarinya ketika saya masih kuliah. Di mana saya suka mengajar menjadi tutor, ataupun guru di kelas. Saya merasa senang dan bahagia ketika saya bisa hadir di depan kelas memberikan sedikit ilmu dan pengalaman yang saya punya.

Lalu, apa sebenarnya panggilan hidup Anda?

Panggilan hidup saya adalah untuk berkontribusi positif dengan passion yang saya miliki yaitu berbagi, mengajar dan membantu orang lain lebih berdaya. Saya ingin hadirnya saya memberikan dampak positif, dan bersyukur jika ada yang terbantu dan terinspirasi dengan hadirnya saya.

Di usia berapa Anda menemukan panggilan hidup?

Saya mulai mengenali panggilan hidup saya adalah saat saya memutuskan bergabung dengan Indonesia Mengajar. Waktu itu, usia saya 25 tahun. Saya semakin menyadari bahwa passion saya mengajar dan berbagi untuk berbuat lebih kepada orang lain. Saya suka mengajar, mengembangkan orang, berinteraksi dan belajar dari pengalaman orang.

Siapakah panutan hidup Anda?

Kalau ditanya panutan hidup, tentunya sebagai seorang Muslim, Nabi Muhammad SAW adalah sosok panutan saya. Di luar itu, saya belajar banyak dari sosok-sosok orang yang saya kenal. Saya belajar banyak dari kisah perjuangan, pengalaman, kepribadian, sikap dan nilai-nilai yang mereka punya.

Buku apa yang paling mempengaruhi hidup Anda seperti sekarang?

Buku-buku yang mempengaruhi saya adalah buku-buku yang berhubungan dengan psikologi, sumber daya manusia, kepemimpinan, dan pengembangan diri. Buku-buku tersebut memberikan banyak ilmu dan merubah pola pikir yang saya miliki.

Apa hobi Anda?

Hobi saya adalah mengajar, membaca buku, olahraga (renang dan lari).

Bagaimana Anda menggambarkan aktivitas harian Anda dari bangun tidur hingga jelang tidur? 

Aktivitas harian saya banyak saya lakukan di kantor. Terutama untuk hari Senin-Jum’at. Malam hari saya gunakan untuk menonton TV, membaca buku, dan bertemu dengan rekan. Sedangkan Sabtu & Minggu biasanya untuk kebutuhan keluarga dan kegiatan lain di luar pekerjaan.

Bagaimana Anda melihat diri sendiri untuk 5, 10, 25, dan 50 tahun mendatang?

Dalam waktu 5 sampai 10 atau 25 tahun mendatang, saya ingin dikenal sebagai seorang Konsultan Sumber Daya Manusia maupun Organisasi. Selain itu juga memiliki sebuah perusahaan konsultasi SDM dan juga Yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan. Selain itu, saya juga ingin punya usaha di luar bidang SDM.

Apa arti kesuksesan bagi Anda?

Kesuksesan bagi saya adalah cukup secara finansial, bertumbuh secara intelektual, berdampak secara sosial.

Apa arti kebahagiaan bagi Anda?

Kebahagiaan bagi saya adalah ketika saya bisa membantu banyak orang mencapai puncak potensi tertingginya.

Banyak orang yang sebelum menemukan apa yang benar-benar diinginkan dalam hidup mengalami titik balik terlebih dahulu. Apakah Anda pernah mengalaminya? Bisa share?

Jujur, tidak spesifik mengalami titik balik yang signifikan. Saya yakin dan belajar dari setiap pengalaman yang saya lalui. Itulah yang membantu dan menjadikan saya menemukan apa yang saya inginkan.

Apa pesan-pesan Anda bagi teman-teman mahasiswa yang ingin berkarir sebagai Fasilitator?

Bagi teman-teman mahasiswa yang ingin berkarir sebagai Fasilitator, beberapa hal ini bisa teman-teman pikirkan dan lakukan:

  • Perbanyak jam terbang dengan menjadi fasilitator di manapun ada kesempatan;
  • Kenali diri sendiri. Topik apa yang Anda paling sukai, dalami itu dan terus belajar;
  • Ikut komunitas-komunitas yang bisa mengembangkan facilitating skill-mu, public speaking dll;
  • Coba untuk menjadi co-fasilitator di kegiatan-kegiatan pengembangan.

Apa pesan-pesan Anda bagi teman-teman yang ingin menjadi Aktivis Sosial?

Aktivitas social merupakan panggilan hati, harus sesuai dengan nilai dan prinsip hidup yang miliki. Untuk bisa menikmati setiap aktivitas sosial yang teman-teman lakukan. Beberapa poin di bawah bisa teman-teman coba lakukan.

  • Kenali dirimu dan nilai-nilai yang ada dalam dirimu.
  • Kegiatan sosial bukan ajang untuk pamer diri, tetapi lebih dari urusan hati. Jadi jika Anda ikut dalam kegiatan sosial, cobalah dengan hati tanpa ada motif apapun kecuali memberikan yang Anda punya.
  • Aktifitas sosial banyak sekali bidangnya. Coba masuk ke bidang yang Anda sukai, terlebih jika sesuai dengan minat dan keterampilan, tentunya semakin menyenangkan.

Apa pesan-pesan Anda bagi mahasiswa Psikogi yang ingin menjadi HR Consultant? 

Dunia HR banyak sekali pilihannya (recruitment, training, personalia, performance management, talent management, industrial & employee relation). Oleh karena itu pesan saya adalah:

  • Tanya kepada diri sendiri, bidang mana yang paling Anda suka dan ingin Anda dalami.
  • Ambil kesempatan yang ada. Jika Anda lulusan Psikologi dan ingin di dunia HR. Jadikan itu prinsip untuk mencari pekerjaan yang sesuai. Banyak fresh graduate yang akhirnya terpaksa untuk ambil pekerjaan apapun karena takut tidak bekerja. Akhirnya tidak sesuai dengan bidang keilmuwan dan passion-nya.

Categories:   Sosok

Comments

error: Content is protected !!