Setiap orang memiliki jalan masing-masing. Ungkapan itu sepertinya takkan lekang dimakan zaman. Sebagaimana halnya perjalanan hidup seorang Ady Muzwardi, pria asal Lampung yang memilih dosen sebagai pengabdiannya kepada sesama.

Siapakah Ady Muzwardi? Apa saja yang teman-teman dapat pelajari dari pengalaman hidupnya? Nah, berikut ialah wawancara Kampusgw.com dengan beliau.

Siapa nama lengkap Anda?

Ady Muzwardi

Bisa diceritakan apa kesibukan Anda sekarang ini?

Mengajar, mengabdi ke masyarakat dan penelitian

O ya, apa latar belakang pendidikan S1 Anda?

Hubungan Internasional

Mengapa Anda mengambil jurusan tersebut?

Dari SMP saya suka pelajaran IPS, dan SMA ingin mengambil Politik. Ketika lulus saya tertarik mempelajari Politik Luar Negeri, jadi saya lebih memilih Hubungan Internasional

Apa sih yang dipelajari dari jurusan tersebut?

Politik Luar negeri, ekonomi internasional, hukum internasional dan budaya dunia

Apa prospek kerja dari jurusan tersebut?

Menjadi diplomat, konsultan bisnis, akademisi dan politikus

Apa pengalaman paling mengesankan selama Anda menjadi mahasiswa S1?

• Mempelajari bahasa asing, mengetahui budaya dan hukum internasional
• Pengalaman ketika mewawancarai Mantan Menteri Bea dan Cukai Australia Mr. Chris Ellison tentang tuduhan dumping Australia terhadap produk kertas Indonesia

Pernahkan Anda bekerja sambil kuliah?

Saya bekerja sebagai asisten dosen, enumerator dan berdagang peralatan handphone

Bagaimana suka dan duka bekerja sambil kuliah?

Menarik, kita bisa mengembangkan diri dan jauh lebih mengerti tentang iklim bekerja, memahami pasar, dan bagaimana menjadi peneliti

O ya, Anda merupakan satu dari segelintir orang yang mengambil dua gelar di jenjang S2. Apa sih motivasinya?

Motivasi pertama mengambil Magister Ilmu Pemerintahan karena saya ingin mempelajari jurusan Ilmu Pmerintahan teruatama politik lokal dan persoalan birokrasi dan kebijakan dalam negeri. Kedua saya mengambil Magister Ilmu Hubungan Internasional karena saya ingin mengembangkan keilmuan yang didapat dari S1 terutama di bidang konflik internasional dan ekonomi bisnis internasional.

Bagaimana suka-duka mengambil dua jurusan sekaligus?

Lumayan berat  tetapi tidak seberat ketika S1 dimana saya mengambil jurusan S1 HI dan D3 Bahasa. Ketika S2 saya  bisa beradaptasi karena tugas lebih banyak di tingkat penulisan ilmiah. Dukanya saya kira nilai saya tidak maksimal tetapi saya tetap bersyukur karena saya mendapat ilmu yang banyak dan jaringan pertemanan yang luas. Point penting dalam mengambil kuliah di 2 jurusan saya kira membagi waktu memang penting, karena selain dalam 1 periode yang sama, saya juga bekerja di lembaga kajian riset dan menjalani banyak pelatihan.  Jadi waktu sangat berharga, yang paling penting jangan lupa bahagia.

Apa saran-masukan Anda bagi teman-teman yang ingin mengambil jurusan seperti Anda?

Perhatikan jurusan yang akan diambil dengan latar belakang karakter dan cita-cita, jangan selalu mengikuti mainstream, dan baca peluang pasar.