Kampusgw.com

Menu

Kunci Kesuksesan Adalah Bekerja, Belajar, dan Berorganisasi

Thalia adalah salah satu Mahasiswi jurusan Keuangan Prasetya Mulya Business School kelahiran Brastagi yang mendapatkan kesempatan untuk mengecap pendidikan di Prasetya Mulia Business School melalui jalur beasiswa. Bagaimana cara Thalia bertahan hidup di Jakarta sambil tetap mempertahankan prestasinya?


Vina        : Kesana masuk jalur apa?

Euthalia   : Beasiswa yang ditawarkan Prasetya Mulya ke Metro TV, jadi dulu acaranya ada The Scholar Indonesia. Setelah aku coba, ternyata aku lulus administrasi dan diundang ke Jakarta. Test tulis, presentasi, wawancara, dan segalanya. Dan akhirnya lolos jadi finalis.

Vina        : Dulu persyaratannya apa saja?

Euthalia   : Nilai rapot harus diatas delapan rata-ratanya. Aktif di kegiatan akademis dan non-akademis. Harus seimbang antara keahlian dan pengetahuannya. Lalu ada psikotes untuk lihat karakter. Ada test TOEFL juga yang dirancang sendiri oleh Prasetya Mulya. Kemudian juga harus disertai surat rekomendasi dari kepala sekolah.

Vina        : Kalau boleh tahu, latar belakang keluarga kamu seperti apa ya?

Euthalia   : Ayahku adalah seorang etimolog, orang yang meneliti kumbang dan kupu-kupu. Beliau meneliti kekayaan insect di Indonesia, membawa ke forum di luar negeri terutama Eropa dan Jepang. Beliau juga sering meneliti kekayaan alam yang berkaitan dengan insect, seperti di Papua Nugini dan lain-lain.

Vina        : Prestasi selama udah dapat beasiswa?

Euthalia   : Aku pernah juara 2 lomba debat ekonomi se Jakarta. Kalau tingkat kampus lomba design business – business creation. Aku mulai kompetitif semenjak kuliah. Aku lebih senang ikut organisasi mahasiswa,  seperti Forum Indonesia Muda, ASEC. Aku juga kerja sampingan; diantaranya freelance, menulis di beberapa artikel majalah, di koran lokal, jadi tour guide untuk orang asing di Jakarta atau di Bandung. Lalu home schooling. Misalnya mengajar orang asing yang ingin belajar Bahasa Indonesia.

Yang paling berkesan adalah mengajar. Mengajar adalah panggilan jiwaku. Aku pernah menjadi guru home schooling bagi seorang anak yang pernah putus sekolah. Sukanya di kelas kita seperti guru dan murid. Tapi di luar kita seperti teman sepermainan. Dukanya adalah ketika si murid ini tidak bisa disiplin.

Vina        : Biaya hidup di jakarta menurut kamu mahal gak?

Euthalia   : Biasanya pengeluaran yang mahal itu biaya pergaulan. Apabila bergaul dengan anak-anak yang irit, pasti jadi irit dan sebaliknya.

Vina        : Cita-cita kamu?

Euthalia  : Menjadi orang senang. Aku juga ingin mengembangkan talenta yang ada dalam diriku sejauh ini. Karena aku suka musik. Kalau berada dalam pilihan atara pengusaha atau profesional, aku ingin jadi pengusaha di bidang edukasi atau pariwisata untuk aku kembangkan di Brastagi. Karena sebenarnya disana banyak peluang, tapi belum ada yang membangun disana. Lebih spesifiknya, aku ingin memiliki jaringan restaurant yang berhubungan dengan yogurt. Kebetulan saya suka pasta dan yogurt.

Vina        : Kehidupan menurut kamu itu apa sih?

Euthalia   : Kehidupan itu adalah pemberian. Hidup ini adalah sebuah pemberian yang kita dapatkan, dan cinta yang kita miliki adalah resiko yang harus kita tanggung. Hidup adalah pilihan dan sebuah anugerah ya. Karena aku yakin, banyak orang mati yang mau hidup lagi.

Categories:   Sosok

Comments

error: Content is protected !!