Kampusgw.com

Menu

Bermental Baja dan Semangat Membara

Kemiskinan atau kemalangan bukanlah untuk ditangisi. Itulah modal awal orang-orang besar untuk sukses di kemudian hari. Justru dengan modal awal itu, energi untuk bekerja keras semakin menjadi-jadi. Yang terpenting adalah sikap dan mental untuk terus berbenah diri. Salah satunya adalah lewat jalur pendidikan. Aditya Dharmawan hanyalah satu diantara ratusan juta warga dunia yang dilahirkan dengan keterbatasan ekonomi keluarga. Terinspirasi oleh sang ayah yang notabennya pekerja keras, Adit terus bersinar untuk menyongsong kehidupan yang semakin cerah. Apa dan siapa Adit? Berikut adalah lembaran wawancara penulis dengan Adit, mahasiswa Teknik Kimia Universitas Indonesia:

Dimana dan kapan Adit dilahirkan?

Jakarta, 1 Juli 1990

Dapatkah Adit ceritakan pengalaman organisasi/prestasi/akademik terbaik di jenjang SD?

Saya belum melakukan kegiatan organisasi ketika SD. Saat itu saya masih berada di bawah pengawasan orang tua. Mereka ingin saya belajar yang rajin karena dari kecil saya memiliki 2 buah cita – cita, yaitu menjadi presiden atau menjadi insinyur. Prestasi akademik saya dimulai sejak kelas 2 SD yaitu menjajaki peringkat 3 besar kelas hingga lulus SD.

Dapatkah Adit ceritakan pengalaman organisasi/prestasi/akademik  terbaik di jenjang SMP?

Di sini saya mulai mengembangkan kepribadian dengan mengikuti OSIS dan ROHIS. Di OSIS saya menjabat sebagai kepala seksi 2 dan di ROHIS menjabat sebagai wakil ketua. Saya pun juga mulai mengikuti beragam kepanitiaan untuk mengasah kepribadian. Prestasi akademik juga tetap lancar dan di kelas 3 SMP mendapat gelar juara umum dan hal itu membuat saya dan orang tua bangga. Saya mulai yakin bahwa saya dikaruniai otak yang cerdas dan oleh karena itu sadar bahwa saya harus memulai menyeimbangkan antara hardskill dan softskill agar  mampu menjadi pemimpin masa depan yang kredibel.

Dapatkah Adit ceritakan pengalaman organisasi/prestasi/akademik terbaik di jenjang SMA?

Di SMA, selain saya masih tetap melanjutkan hasrat berorganisasi  di OSIS (saya menjabat sebagai anggota seksi 3, tahun berikutnya dipromosikan ke kepala seksi 3), di ekstrakurikuler Karate (saya menjabat sebagai anggota seksi pelatihan, tahun berikutnya dipromosikan menjadi sekretaris umum) dan di berbagai kepanitiaan, saya mulai mengikuti berbagai kompetisi bahasa inggris seperti debat dan scrabble mewakili nama SMA. Tim kami (debate, speech, news casting) memenangkan di kompetisi pertama dan sejak itulah saya mulai berpikir untuk membentuk sebuah klub untuk mewadahi minat dan bakat bahasa inggris.

Dengan melewati berbagai macam kendala dan cemooh dari berbagai macam pihak, akhirnya saya berhasil mendirikan English Club di SMA. Klub saya memulai semuanya dari nol, dari sinisme warga sekolah dan tidak didanainya kegiatan – kegiatan kami oleh kepala sekolah, namun akhirnya saya dan teman – teman berhasil membuktikan bahwa klub muda ini bisa menunjukkan taringnya dengan cara mulai banyaknya penghargaan – penghargaan kompetisi yang kami dapat dan seringnya nama- nama kami diumumkan pada upacara bendera atas prestasi kami. Akhirnya kami bisa diterima di warga sekolah dan mulai mendapatkan aliran dana dari kepala sekolah. Hingga saat ini pun klub ini masih berdiri dan masih tetap menelurkan prestasi, saya merasa bangga terhadap diri saya sendiri atas inisiatif berdampak besar yang telah saya lakukan. Di tengah kesibukan saya di OSIS, karate (saya juga mengikuti berbagai kompetisi karate), kepanitiaan dan English Club, Alhamdulillah saya masih bisa menjaga prestasi akademik  tetap baik. Saya selalu menduduki 3 besar kelas dan pada akhir sekolah saya dinobatkan menjadi juara umum dan peraih NEM IPA terbaik se-Tangerang.

Dari sekian banyak organisasi yang pernah Adit ikuti, mana yang paling berkesan dan membentuk karakter? Mengapa?

English Club, karena di situ saya benar – benar diuji karakternya. Saya adalah inisiator dan mulai mengajak teman – teman untuk bergabung di klub tersebut.  Kami mulai melakukan aktivitas klub di tempat – tempat acak karena saat itu kami belum memiliki secretariat. Saya sempat diremehkan bahkan diancam oleh teman – teman bahwa klub kecil tidak akan bertahan dalam waktu lama. Saya tetap teguh pada pendirian hingga akhirnya kami berhasil menjuarai berbagai kompetisi dan sejak saat itu mulai banyak teman – teman yang akhirnya malah bergabung ke dalam klub, dan orang – orang yang dulu mencemooh mulai menunjukkan rasa salut kepada saya. Saya merasa telah melakukan hal yang benar dan merasa karakter saya telah beranjak menjadi lebih dewasa, lebih bijak dan lebih cakap dalam pengambilan keputusan.

Dari sekian banyak prestasi yang pernah Anda raih, mana yang paling berpengaruh dalam kesuksesan/karir Adit hari ini? Mengapa?

Seluruh pengalaman kompetisi saya berpengaruh terhadap kepribadian dan kesuksesan hingga hari ini. Saya menjadi pribadi yang lebih optimis, pribadi yang memiliki prinsip harus menang dan siap kalah terhormat. Saya menjadi lebih tenang dan menguasai diri saat berinteraksi dengan orang – orang. Sementara itu, prestasi – prestasi akademik telah membantu saya masuk ke wahana pendidikan yang saya inginkan untuk mewujudkan tujuan masa depan yaitu sebagai insinyur (dan presiden).

Bagaimana cara mengatur waktu antara kuliah dan kerja paruh waktu/organisasi?

Saya mengagendakan setiap apa – apa yang akan  dilakukan setiap harinya. Walaupun kadang tidak semua agenda terlaksana tetapi setidaknya kita telah memiliki komitmen yang kuat bahwa kita akan mengerjakan agenda tersebut. Selain itu, saya juga mengurangi waktu tidur dan memperbanyak waktu produktif. Saya juga rajin melakukan skala prioritas mingguan. Hal ini membantu saya fokus pada suatu hal karena jujur, saya tidak bisa mengerjakan semua hal bersamaan dengan hasil terbaik sehingga saya harus ‘pilih kasih’ terhadap agenda – agenda (pada akhirnya semua agenda juga akan terlaksana dengan baik setelah agenda – agenda dengan prioritas tinggi terselesaikan).

Apa motto/prinsip Adit?

Motto hidup sekaligus motto kepemimpinan saya adalah emas itu mahal karena jumlahnya sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa seorang dengan kapabilitas memimpin dan berpikir serta mengambil keputusan yang bagus sangatlah berharga, karena orang – orang dengan kriteria tersebut hanya sedikit jumlahnya.

Seberapa penting pengalaman organisasi membentuk karakter Adit?

Sudah saya jawab sebelumnya. Dengan berorganisasi saya menjadi pribadi yang lebih bijak, lebih tegas, lebih peduli dan setia kawan, lebih cermat dalam mengambil keputusan, lebih jeli dalam memanfaatkan kesempatan dan lebih mahir dalam membagi skala prioritas serta lebih cakap dalam pemecahan masalah.

Siapa tokoh idola/favorit yang menginspirasi Adit? Mengapa?

Ayah. Ayah saya adalah seorang pekerja keras bagi keluarga. Ia jarang sekali menunjukkan lelahnya kepada keluarga walau ia bekerja selama 20 jam sehari. Ia jarang menunjukkan kelemahannya dan ia selalu menunjukkan kepada keluarganya bahwa ia adalah teladan yang baik.

Pernahkah Adit bekerja paruh waktu/magang/freelance ketika masih duduk di bangku kuliah?

Saya sudah menjadi guru privat sejak SMA dan dilanjutkan ketika kuliah ke institusi privat yang lebih ternama dengan pelajaran matematika, fisika dan kimia. Saya juga aktif menjadi asisten dosen dan asisten laboratorium selama 3 semester berturut – turut. Kemudian saya juga pernah magang di UKP4 (Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan) menjadi Knowledge Manager selama 2 bulan (terima kasih kepada program YLI dari McKinsey & Company). Semua pengalaman magang sangat berharga dan memberi arti tersendiri bagi saya.

Pernahkan Adit mendapatkan beasiswa?

Saya pernah mendapatkan beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) oleh DIKTI selama 2 tahun. Tips dan trik? menurut saya tidak ada, mungkin belajar lebih keras serta memperbanyak aktivitas non akademis seperti organisasi dan kompetisi. Hal itu cukup menjadi nilai tambah bagi penyeleksi.

Apa arti kesuksesan menurut Adit?

Sukses adalah saat saya bisa menjadi diri sendiri secara sepenuhnya dan berhasil memaksimalkan potensi – potensi yang saya miliki.

Apa arti kepemimpinan menurut Adit?

Saya menemukan kesenangan saat saya bisa memimpin sekumpulan orang dan mengarahkan mereka untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai bersama. Saya menganggap memimpin adalah sebuah seni di mana diperlukan metode yang berbeda untuk memimpin jika variabel – variabel yang ada juga berbeda, misalnya ruang lingkup yang berbeda, orang – orang yang berbeda, tujuan yang berbeda, hingga manajemen yang berbeda setiap kali saya berada di lingkungan dan orang – orang yang baru. Saya pun senang saat saya dipercaya menjadi pemimpin dan saya akan berusaha sekuat tenaga untuk menjalankan amanah yang diberikan dan menunjukkan pada semua orang bahwa saya adalah orang yang berharga dan dapat dipercaya.

Apa pelajaran yang Anda petik hidup di Depok (UI) yang notabennya cukup jauh dari Cirebon?

Saya menjadi pribadi yang lebih mandiri dan merasa kemampuan interaksi saya meningkat karena saya harus bisa bersosialisasi dengan baik dan membuat teman jika saya ingin bertahan hidup.

Mengapa Adit memilih Teknik Kimia?Apa yang memotivasi?

Saya tetap memegang teguh cita – cita saya dikumandangkan sejak kecil. Dengan memilih teknik kimia, saya akan bisa menjadi insinyur di bidang energi yang nantinya saya akan menjadi pelaku peradaban dan membuat taraf kehidupan manusia ke arah yang lebih baik dengan pengelolaan energi yang baik dan penemuan berbagai sumber energi – energi baru.

Adit seringkali menang kompetisi, apa tips dan triknya sih? Apa motivasi mengikuti lomba?

Motivasi saya mengikuti lomba: mengukur kemampuan diri, memperluas jaringan, mengembangkan bakat dan kepribadian. Hmmm…tips dan triknya? Saya kurang bisa menjawab, mungkin selalu menanamkan mindset give the best like there’s no tomorrow di setiap kompetisi.

Apakah Adit pernah bekerja/magang/part time ketika kuliah?Mengapa? Apa suka dukanya?

Saya butuh uang tambahan untuk memenuh kebutuhan  hidup yang tidak dapat dipenuhi oleh orang tua. Tentunya karena sadar bahwa saya bukan lahir dari keluarga raja atau kaya. Saya ingin mencoba tantangan baru dan mengembangkan bakat di bidang lain. Suka-nya saya bertemu banyak orang baru, saya merasa potensi di suatu bidang meningkat dan disaat yang sama saya menggali potensi saya di bidang lain, pengaturan waktu menjadi lebih terlatih. Duka-nya waktu tidur saya menjadi makin sedikit.

Apa pesan-pesan Adit untuk anak-anak Indonesia?

Bermimpilah setinggi – tingginya. Jangan takut untuk berekspresi, jangan gampang menyerah, Indonesia butuh pemuda – pemuda dengan mimpi setinggi langit, bermental baja dan semangat membara.

Categories:   Sosok

Comments

error: Content is protected !!