Kampusgw.com

Menu

Aktif Berorganisasi, Raih Prestasi

Banyak mahasiswa beranggapan bahwa mengikuti organisasi itu merugikan. Karena membuat capek dan menjatuhkan nilai akademis. Namun hal itu tidak berlaku bagi Galih Karnadhi, mahasiswa Teknik Mesin Universitas Gadjah Madha Yogyakarta. Galih justru meraih banyak prestasi ketika sibuk dengan berbagai organisasi, kerja paruh waktu, dan mengikuti berbagai kompetisi. Apa dan siapa Galih?

Dimana dan kapan Anda dilahirkan?

Sragen, 20 April 1989.

 

Pengalaman di masa SD?

Waktu aku masih duduk di SD, aku cuma belajar dan bermain, belum tersentuh oleh organisasi. Desaku terletak 12 km dari kota Sragen, Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Jawa Timur. Sejak masa ini, aku sering menjadi perwakilan lomba sekolah. Misalnya: lomba menggambar dan membaca puisi. Prestasi terbaik adalah menjadi juara I lomba mata pelajaran bahasa Indonesia  tingkat Kabupaten Sragen dan juara 2 lomba sinopsis tingkat  Provinsi Jawa Tengah. Alhamdulillah, aku selalu mendapatkan peringkat pertama di kelas dan nilai ujian akhir terbaik.

 

Pengalaman di tingkat SMP?

Di masa ini aku meluangkan waktu untuk bermain musik (khususnya gitar) dan terus belajar. Prestasi selama aku belajar di SMPN 1 Sragen adalah: juara 3 lomba biologi se-Kabupaten Sragen, peraih NEM dan UAS terbaik di sekolah dan selalu mendapatkan peringkat pertama di kelas.

 

Pengalaman di jenjang SMA?

Aku belajar di SMAN 1 Surakarta atau lebih akrab di panggil Solo. Di jenjang ini aku aktif menjadi wakil ketua Teater Kosong, wakil ketua  MPK (Majelis Permusyawaratan Kelas) dan divisi penelitian dan pengembangan ROHIS (Rohani Islam). Prestasi yang menonjol adalah mewakili sekolah dalam ajang olimpiade fisika walaupun tidak menggondol juara. Walaupun sibuk dengan tiga organisasi, aku tetap meraih peringkat lima terbaik di kelas.

 

Pengalaman organisasi?

Setiap organisasi yang ku ikuti memberikan pengaruh positif dan membentuk kepribadian menjadi lebih baik. Di komunitas teater misalnya, aku belajar percaya diri. Pengalaman pentas pertama berlangsung di Taman Budaya Surakarta dalam festival teater SMA se eks-Karesidenan Surakarta. Pengalaman ini melatih diri untuk menghindari demam panggung dan mengembangkan kemampuan komunikasi (public speaking).

Di MPK aku belajar melobi, berdiskusi, dan mempertahankan argumen. Pernah suatu saat jajaran pengurus inti MPK duduk bersama dengan wakil dan kepala sekolah untuk membahas dan mengkritisi kinerja guru sesuai dengan masukan dan kritik para siswa. Hal ini memang sejalan dengan fungsi MPK untuk menampung dan menyampaikan aspirasi siswa terhadap segala kegiatan akademik di sekolah, dan bertanggung jawab untuk meneruskan aspirasi tersebut di depan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Pada forum tersebut, kami menyampaikan keluhan siswa terhadap beberapa guru yang dinilai kinerjanya kurang profesional. Setelah  forum selesai, pengurus MPK seakan-akan diawasi oleh beberapa oknum guru dan berimbas kepada menurunnya nilai rapor. Belum lagi saat melakukan audit terhadap kegiatan OSIS, kami sering dicibir oleh teman-teman sendiri (sesama pengurus OSIS). Pelajarannya adalah berani menyuarakan kebenaran dan mengambil resiko.

Yang paling mengesankan adalah ketika aktif di ROHIS. Jujur, waktu duduk di bangkus SMP aku sangat bandel, cuek dan tidak taat agama. Di ROHIS, aku mendalami agama, mengikuti pengajian di sekolah, melakukan bhakti sosial dan lain-lain. Secara bertahap, aku mengubah kepribadian menjadi lebih tenang dan dewasa. Di ROHIS, aku banyak bergaul dengan kakak kelas dan teman-teman shaleh yang inspiratif. Tentu saja, hal ini mengasah EQ (Emotional Quotient) dan SQ (Spiritual Quotient). ROHIS mengajarkanku untuk optimis, bijaksana menghadapi masalah dan merencanakan hidup lebih terarah.

Memasuki kuliah di jurusan Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, aku fokus terhadap pengembangan teknologi dan produk kreativitas mahasiswa dengan aktif berkutat di PAKSIMA (Pusat Kreasi Mahasiswa). Aku aktif tiga tahun di PAKSIMA. Tahun pertama menjadi anggota, tahun kedua menjadi staf, dan tahun ketiga menjadi ketua umum. Di PAKSIMA, kami dilatih untuk bekerja keras dengan berbagai proyek, termasuk kompetisi. Kami terlatih untuk membagi waktu kuliah dan kerja di “bengkel” PAKSIMA. Di organisasi ini, semua proyek dikerjakan secara kelompok. Sehingga, kami belajar untuk mengenal berbagai karakter terman, mengelola konflik internal dan menjadi “team player” yang baik.  Ketika menjadi Ketua Umum PAKSIMA, aku berusaha habis-habisan menggerakkan seluruh anggota untuk bekerja keras dan mencetak prestasi bagi Universitas Gadjah Mada, khususnya Teknik Mesin. Aku selalu belajar merencanakan program kerja, mengelola anggaran dan sumber daya manusia serta mewakilkan tugas kepada yang berkompeten guna meraih efektifitas dan efisiensi kerja.

 

Prestasi yang paling berkesan?

Berhasil lolos menjadi mahasiswa Teknik Mesin di UGM Yogyakarta adalah termasuk prestasi bagiku. Maklum, warga desaku yang kuliah di kampus ini sangat sedikit. Kenyataan ini membuatku terdorong untuk kuliah sebaik-baiknya guna mereguk kesuksesan di masa depan. Karena kesungguhan hatilah, aku dipercaya menjadi ketua di beberapa organisasi dan mewakili kampus di berbagai kompetisi. Suatu pengalaman berharga yang mengesankan dan tak pernah terlupakan.

 

Cara membagi waktu?

Waktu kuliah ku habiskan dengan PAKSIMA, Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin, KASMAJI GAMA (keluarga alumni SMAN 1 Surakarta, dan aku ketua umumnya), Beswan Djarum, asisten dosen di beberapa mata kuliah (praktikum dan laboratorium). Kunci manajemen waktu adalah mengetahui prioritas dan mengevaluasi kegiatan harian. Setiap hari, aku meluangkan waktu sekitar 10 menit untuk evaluasi diri dan perencanaan. Sehingga semua kegiatan berjalan bersamaan, sesuai target dan selesai tepat waktu. Dan terpenting adalah istirahat. Tidur teratur 4 jam sehari sudah cukup.

 

Moto hidup Anda?

 “Hidup adalah ibadah”. Maka jika semua hal positif yang kita lakukan, niatkan untuk beribadah, insyaallah akan dimudahkan semua urusan oleh Allah.

 

Seberapa penting organisasi bagi pengembangan diri?

Sangat penting, seperti yang sudah ku ceritakan di atas. Singkat kata, organisasi melatih soft skills seperti communication skill, interpersonal skill, manajemen waktu, melatih tanggung jawab, kerja keras, kesabaran, dan untuk kedewasaan.

 

Siapa tokoh idola Anda?

Presiden Republik Indonesia ketiga, B.J. Habibie. Beliau adalah ilmuwan dan negarawan terbaik yang pernah dimiliki bangsa Indonesia. Beliau memiliki visi besar untuk kemajuan bangsa, terutama teknologi. Hal yang mengesankan, beliau berasal dari keluarga sederhana dan lahir di daerah terpencil. Karena beliau memiliki mimpi dan motivasi kuat, akhirnya mampu menjadi ilmuwan kelas dunia dan menduduki kursi nomor satu di negeri ini.

Pengalaman kerja di masa kuliah?

Aku pernah menjadi pengajar les privat. Selebihnya aku menjadi asisten dosen untuk praktikum/laboratorium selama empat semester. Aku juga pernah magang di dua perusahaan multinasional yaity Vacation Trainee di Schlumberger selama sebulan (perusahaan kontraktor migas), lokasinya di Riau dan On the Job Training Program di Total E&P Indonesie Balikpapan selama 3 bulan. Aku memang mempunyai passion di bidang energi dan migas. Hal ini mendorongku untuk menimba pengalaman di bidang migas sewaktu masih kuliah lewat magang.

 

Beasiswa yang pernah diraih?

Aku mendapatkan beasiswa selama tiga kali. Tahun ajaran 2008-2009 mendapatkan beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) dari DIKTI. Tahun ajaran 2009-2010 mendapatkan beasiswa dari PT. Djarum (atau sering disebut Beswan Djarum). Dan tahun ajaran 2010-2011 mendapat beasiswa KPC Scholarship dari PT. Kaltim Prima Coal.

Tips mendapatkan beasiswa adalah giat belajar guna mendapatkan prestasi akademik bagus, ditunjukkan dengan nilai Indeks Prestasi Akademik (IPK). Kemudian adalah aktif berorganisasi di dalam dan luar kampus, termasuk komunitas hobi/bakat seperti musik atau olahraga. Beswan Djarum adalah salah satu program yang mensyarakatkan penerimanya untuk aktif berorganisasi. Yang terakhir adalah sering mencari informasi bermanfaat, baik dari kampus, teman, maupun internet. Banyak orang gagal karena tidak pernah mendapatkan informasi atau telat mendaftar.

 

Apa kesuksesan bagi Anda?

Sukses itu adalah mampu meraih apa yang kita cita-citakan. Kesuksesan itu akan tercapai apabila kita mempunyai rencana yang matang, usaha yang maksimal, disertai dengan kesempatan.

 

Apa makna kepemimpinan bagi Anda?

Kepemimpinan adalah kemampuan diri untuk menggerakkan dan memotivasi, baik diri sendiri maupun orang lain yang dipimpin untuk meraih suatu tujuan dengan cara-cara positif. Misalnya seseorang yang menjadi ketua suatu organisasi, dia bisa disebut mempunyai kepemimpinan yang baik apabila mampu membawa organisasi yang dipimpinnya untuk meraih tujuan organisasi tersebut.

 

Pengalaman terbaik di PAKSIMA?

Yang paling mengesankan adalah tahun 2010, bertepatan dengan peranku sebagai ketua umum, dan PAKSIMA diberi tanggung jawab mewakili UGM bersama teman-teman dari Teknik Elektro dan Elins (Elektronika dan Instrumentasi) dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) 2010. Aku kebetulan juga menjadi anggota tim robot UGM dan waktu itu kami bekerja selama 6 bulan di sela-sela kuliah dan kesibukan lain. Siangnya kami kuliah, kemudian sore sampai malam hari kami bekerja di bengkel PAKSIMA, kadang sampai jam 3 pagi, kadang tidak tidur semalam suntuk. Kami akhirnya berhasil meraih juara 3 KRI nasional, tapi hal itu juga harus dibayar mahal dengan merosotnya nilai akademik. Banyak IPK teman-teman merosot tajam di semester enam. Tapi bagaimanapun, kami cukup berbangga karena selama setahun menjadi pengurus, banyak prestasi yg kami torehkan. di antaranya:

  • Juara Umum ke-3, Juara 1 Kategori Kelas Horizontal, dan Inovasi Terbaik dalam Kompetisi Roket Air Indonesia 2009 di Universitas Brawijaya Malang
  • Juara 1 Robotic and Technology Fair (Rotech 2010) di Universitas Diponegoro Semarang
  • Juara 3 Kontes Robot Indonesia 2010 di Universitas Muhammadiyah Malang
  • Kontingen Indonesia dalam Shell Eco Marathon 2010 di Sepang, Malaysia

 

Apa motivasi memilih Teknik Mesin?

Karena berdasarkan pengamatanku, lapangan pekerjaan terbuka lebar untuk lulusan teknik mesin. Selain itu, sedari kecil aku memang tertarik dengan segala hal yang berhubungan dengan mekanika.

 

Kunci meraih juara?

Karena prestasi-prestasi yang pernah kami torehkan adalah berkat kerja keras tim, maka kunci utamanya adalah tim yang solid. Tetapi pada umumnya, jika kita ingin sukses dalam segala hal, maka kita harus berlatih dan bekerja dengan keras, kalau perlu lebih bekerja keras dibandingkan orang lain. Kita juga harus memiliki mental juara yang bisa membangkitkan diri di saat kita gagal dan memacu untuk terus menerus berusaha. Kita harus selalu berpikir positif, bahwa dengan niat yang sungguh-sungguh dan usaha yang keras kita pasti mampu berhasil. Dan tentunya jangan lupa untuk terus berdoa, karena bagaimanapun manusia hanya bisa berusaha dan berharap, Tuhan-lah yang menentukan.

 

Pesan untuk mahasiswa kurang mampu?

Jangan pernah merasa pesimis karena tidak bisa kuliah hanya karena masalah biaya. Banyak sekali tawaran beasiswa untuk mahasiswa yang disediakan oleh instansi pemerintah dan perusahaan. Selama kita bersungguh-sungguh dalam menjalani kegiatan perkuliahan, aktif mencari informasi dan tidak mudah putus asa dalam mencoba, pasti mudah untuk mendapatkan beasiswa. Teruslah berusaha bersungguh-sungguh dan berdoa agar diberi kemudahan oleh Tuhan. Kalaupun pada akhirnya tidak mendapatkan beasiswa dan terpaksa harus bekerja, maka yakini bahwa hal itu akan jadi hal positif. Kita akan menjadi pribadi yang lebih mandiri dan bertanggung jawab, dan kelak itu akan sangat berguna. Dan intinya, segala kerja keras dan upaya kita pasti akan berbuah manis, sesuai kata pepatah “bersakit-sakit dahulu berenang-renang kemudian”. Maka teruslah semangat dan kejarlah cita-citamu! kelak kalian akan mendapatkannya..

Categories:   Sosok

Comments

error: Content is protected !!